KARIMUN TERKINI
Penerbangan Susi Air Rute Karimun-Dabo Ditiadakan, Ini Sebabnya
Kontrak penerbangan perintis Susi Air di Karimun berakhir pada 10 Desember 2019. Bupati Karimun belum tahu, apakah ada perpanjangan kontrak lagi
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Kontrak penerbangan perintis Susi Air di Karimun berakhir pada tanggal 10 Desember 2019.
Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, pihaknya akan menyurati maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti tersebut.
Pasalnya Pemkab Karimun belum menerima apakah akan ada perpanjangan kontrak kedepannya.
"Kontrak berakhir pada 10 Desember kemarin. Saya akan surati mereka apakah melanjutkan atau tidak," kata Rafiq di Kelurahan Baran, Kecamatan Meral, Senin (23/12/2019).
Rafiq berharap, maskapai Susi Air dapat melanjutkan kontrak penerbangannya.
Selama ini pesawat Susi Air melayani penerbangan Karimun-Pekanbaru dan Karimun-Dabo, Kabupaten Lingga.
• H-1 Natal, Arus Mudik Penumpang di Pelabuhan Ro-Ro Batam Justru Lebih Sepi, di Tanjungpinang?
• Nobar Gerhana Matahari di Engku Putri Batam, Kacamata Pelindung Bisa Dibeli di Lokasi
"Mudah-mudahan lanjut. Saya rasa tidak ada ruginya kalau mereka lanjutkan," ujar Rafiq.
Sebelumnya diberitakan, berakhirnya masa kontrak penerbangan Susi Air dibenarkan Kepala Penyelenggara Bandar Udara Raja Haji Abdullah, Karimun, Fanani Zuhri.
"Ya, kontrak penerbangan perintis Susi Air di Karimun telah berakhir pada 10 Desember lalu," katanya.
Meski begitu, dikatakan untuk penerbangan Karimun-Pekanbaru maskapai Susi Air masih berjalan.
Saat ini menggunakan penerbangan pengganti yang melayani rute Karimun-Pekanbaru (PP) yakni charter flight.
• Sampah Mengular di Jalan IR Sutami Sekupang, Begini Penampakannya
• Pengamanan Natal di Anambas, Kasubag Ops Ingatkan Personel Jangan Main HP Saat Bertugas
Perbedaan penerbangan chater flight adalah harga tiketnya lebih tinggi dibandingkan penerbangan perintis.
Jika perintis sekitar Rp 300 ribu untuk tiket dewasa, Charter Flight mematok harga dua kali lipat yakni sekitar Rp 608 ribu untuk penumpang dewasa dan Rp 63.300 untuk penumpang anak-anak.
"Hal itu dikarenakan charter flight tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah alias biaya ditanggung sendiri oleh calon penumpang," kata Fanani Zuhri.
Meski harga dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan penerbangan perintis, Fanani mengklaim penerbangan Charter Flight cukup tinggi peminatnya.
Terlihat dari penjualan tiket pada penerbangan perdana, Senin (16/12/2019) siang sekitar pukul 13.00 WIB.
"11 dari 12 seat sudah terjual, artinya masyarakat memang butuh," kata Fanani Zuhri.
Sayangnya penerbangan charter flight tidak melayani penerbangan rute Karimun-Dabo. (tribunbatam.id/elhadif putra)