Pria Tewas Diterkam Harimau Saat Jaga Kebun Durian, Tubuhnya Ditemukan Dengan Kepala Tidak Utuh
Sangat tragisnya karena struktur tubuh Asfani, korban Teror Harimau ini, sudah tidak utuh dan ditemukan secara terpisah atau di tempat berbeda.
Karena itu, maka mereka melanjutkan pencarian.
"Atas hal itu, saya saya mengajak Volta, Alan, Jhon Kenedy, Suhardi dan juga Sarpan untuk mencarinya. Waktu itu saya takut ada apa apa karena tidak biasa korban tidak ada, "cerita Rahmat.
Ia mengatakan, jika anaknya Volta rutin seminggu sekali mengantarkan bekal untuk Sang Ayah.
Tiba di kebun Asfani, diungkapkan Rahmat, langsung dilakukan pencarian.
Namun dia terkejut dan cemas ketika ia dan rekannya yang lain menemukan topi dan arit milik korban.
"Disitu, kami sudah berpikir ada yang tak beres yang menimpa korban. Bener saja, saat terus mencari ditemukan paha kiri korban yang berjarak sekitar 50 meter dari pondok," ujarnya.
Selanjutnya pencarian dilanjutkan dan korban akhirnya ditemukan, namun hanya tinggal kerangka, akibat serangan harimau.
"Kemudian berjarak sekitar 40 meter ditemukan tangan dan dari situ atau sekitar 50 meter ditemukan kerangaka kepala," ujarnya.
Bahkan, sejauh ini yang belum ditemukan yakni bagian badan karena hujan deras saat dalam pencarian itu," katanya.
Sebelum diterkam harimau, korban Asfani tengah menunggu durian.
"Korban ini sudah tiga minggu bermalam di kebun. Selain merawat kopi saat ini korban sedang menunggu buah duren yang mulai membesar karena takut dimakan kera. Ya kami yakin itu kakak ipar kami. Apalagi ditemukan pakaianya," katanya.
Saat kejadian korban hanya sendiri sehingga tidak ada yang melihat korban tewas karena apa.
Namun, kuat dugaan karena kami melihat ada tapaknya.
Bahkan, ditemukanya korban bermula dari mengikuti jalur tapak tersebut.
"Makanya keluarga juga setuju membawa ke RSUD sehingga bisa mendapat petunjuk atas kematian korban, "ujarnya, saat ditemui Sripo, di Kamar Mayat RSUD, Lahat.