Pria Tewas Diterkam Harimau Saat Jaga Kebun Durian, Tubuhnya Ditemukan Dengan Kepala Tidak Utuh
Sangat tragisnya karena struktur tubuh Asfani, korban Teror Harimau ini, sudah tidak utuh dan ditemukan secara terpisah atau di tempat berbeda.
Ditempat yang sama, Kepala Resort Balai BKSDA Sumsel SKW II Lahat RKW Isau Isau VII, Raswandi, belum bisa memastikan adnya dugaan jika korban tewas akibat diterkam harimau karena belum dilakukan verifikasi.
Menurutnya, BKSDA baru akan ke lokasi besok untuk mengidentifikasi apakah harimau atau bukan.
Meski demikian dikatakanya wilayah kejadian juga masuk wilayah jelajah harimau.
Saat ditanya apa yang akan dilakukan BKSDA jika ternyata Harimau, terlebih sudah memakan beberapa korban,
Raswandi berkilah jika BKSDA kesulitan lantaran harimau yang belakangan kontak dengan manusia berada di wilayah hutan lindung sehingga pihaknya tidak bisa masuk.
"Seharusnya saat kejadian seperti ini KPH ada. Kami tak bisa apa apa kalau ada di hutan lindung, "katanya.
Tanggapan BKSDA
Pihak BKSDA belum mau memastikan apakah korban diterkam Harimau atau binatang lainnya masih perlu diselidiki.
Terkait dengan hail ini, Kepala Resort Balai BKSDA Sumsel SKW II Lahat RKW Isau Isau VII, Raswandi, belum bisa memastikan adanya dugaan jika korban tewas akibat diterkam harimau karena belum dilakukan verifikasi.
Namun, menurutnya, BKSDA baru akan ke lokasi besok untuk mengidentifikasi apakah harimau atau bukan.
Meski demikian, dikatakanya wilayah kejadian juga masuk wilayah jelajah harimau.
Saat ditanya apa yang akan dilakukan BKSDA jika ternyata harimau, terebih sudah memakan beberapa korban,
Raswandi, berkilah jika BKSDA kesulitan lantaran harimau itu, yang belakangan kontak dengan manusia berada di wilayah Hutan lindung sehingga pihaknya tidak bisa masuk.
Kepala BKSDA Sumsel Genman Suhefti Hasibuan saat dikonfirmasi, Minggu (22/12/2019), belum ada pihak yang bersedia memberikan keterangan pasti terkait penyebab tewasnya Asfani apakah oleh harimau atau bukan.
Termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan yang juga belum bersedia angkat bicara terkait penyebab pasti tewasnya korban.
"Karena untuk mengetahui penyebab secara jelas terkait meninggalnya korban merupakan kewenangan dari dokter yang mengidentifikasi," ujarnya.
Selain itu, dikatakan Genman, saat ditemukan oleh keluarganya di TKP, korban sudah dalam keadaan meninggal.
"Sehingga tidak ada saksi mata yang bisa menjelaskan pasti penyebab korban meninggal," ucapnya
Genman berujar, apabila dilihat berdasarkan pengelolaan kawasan, lokasi TKP diindikasikan merupakan kewenangan dari KPH Semendo.
Hal ini berdasarkan hasil pengecekan anggota BKSDA Sumsel yang datang ke RSUD Lahat.
Yakni didapat informasi bahwa TKP penemuan jenazah berada di Lekung Benuang.
Dugaan kuat bahwa daerah tersebut berada di dalam kawasan hutan lindung Bukit Jambul Gunung Patah.
Yang apabila dilihat secara administrasi pemerintahan,
TKP penemuan korban diduga berada di wilayah Desa Fajar Bulan - Mulak Ulu Kabupaten Lahat.
"Sesuai fungsi dan kewenangannya BKSDA sumsel siap untuk mendampingi KPH Semendo dan aparat kepolisian dalam olah TKP ke lapangan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Lagi Menunggu Durian di Kebun, Aswadi Tewas Diterkam Harimau, Kepala Terpisah dan Tubuhnya Hilang