BATAM TERKINI

Tim Pusat Turun ke Batam, Isdianto Berharap Pembangunan Jembatan Batam-Bintan Dipercepat

Isdianto berharap dengan kedatangan Deputi Kemenko Maritim ke Batam, pembangunan jembatan Batam Bintan bisa dipercepat

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ICHWAN NUR FADILLAH
Plt Gubernur Kepri Isdianto memantau titik awal pembangunan jembatan Batam Bintan, Sabtu (27/12/2019) 
 
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pembangunan Jembatan Batam-Bintan ke depan mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Pasalnya, selain diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Kepri, pembangunan jembatan ini juga bertujuan untuk menjadikan Kota Batam maupun Kabupaten Bintan menjadi salah satu kekuatan industri di Kepri dengan memberikan kemudahan sarana kepada penanam modal asing.
Seperti penuturan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto saat meninjau lokasi awal pembangunan jembatan di wilayah Punggur, Kota Batam, Sabtu (28/12/2019).








"Estimasi pembangunan sekitar tiga tahun. Untuk pembangunan sendiri masih ditentukan waktunya tinggal menunggu keputusan Kementerian PUPR saja," tegasnya sambil menyebut sejauh ini proses telah berjalan sesuai perencanaan.
Selain itu, dari data yang diberikan olehnya, diketahui jika jembatan ini akan dibangun dengan panjang mencapai 6,97 km. Namun, itu adalah total keseluruhan jembatan.
Dari skema perancangan, jembatan akan dibangun menjadi tiga bagian.

Rute (trase) awal adalah jembatan dari Batam menuju Pulau Tanjungsauh yang panjangnya sekitar 2,17 km.
Sedangkan bagian kedua, jembatan akan menghubungkan Pulau Tanjungsauh menuju pulau kecil bernama Pulau Buau dengan taksiran panjang mencapai 3,9 km.
Sementara itu, untuk menghubungkan Pulau Buau menuju Kabupaten Bintan akan dibangun pula jembatan bagian tiga dengan panjang mencapai 0,9 km.
"Untuk titik awal pembangunan di wilayah ini (wilayah Punggur, lokasi masuk seberang TPA Punggur). Semoga dengan Pak Deputi Kemenko Maritim turun akan segera dipercepat pembangunannya," kata Isdianto melanjutkan peninjauannya.
Untuk estimasi anggaran sendiri, jembatan ini akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun.
Pembangunan Jembatan Terkendala Anggaran

Upaya mempercepat pembangunan Jembatan Batam-Bintan terkendala masalah anggaran.

Hal ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto. 

Ia mengatakan, jika kendala utamanya memang karena anggaran.



Isdianto mengakui, Pemerintah Provinsi Kepri tak sanggup untuk menutupi seluruh pembiayaan pembangunan jembatan.

"Oleh sebab itu kami serahkan ke pusat untuk pembahasannya. Provinsi tak yakin sanggup, namun untuk lahan telah dipersiapkan seluruhnya," jelas Isdianto, saat meninjau langsung lokasi pembangunan Jembatan Batam-Bintan, Sabtu (28/12/2019).

Sejauh ini, Isdianto mengatakan estimasi pembangunan jembatan mencapai sekitar Rp 7,2 triliun dengan jangka waktu pembangunan selama dua hingga tiga tahun.

 BISA DICONTEK! 20 Kata Mutiara Sambut Tahun Baru 2020, Cocok Dibagikan Lewat Whatsapp Atau Instagram

 Polisi Periksa 73 Saksi Kasus Penyiraman Air Keras Novel, Pelaku Anggota Polisi Aktif

"Untuk pembangunan sendiri masih ditentukan waktunya. Intinya tinggal menunggu keputusan Kementerian PUPR saja. Semoga setelah peninjauan ini ada kabar baik," sambungnya.

Dia pun menuturkan jika program pembangunan jembatan sepanjang 6,97 km ini, adalah milik pemerintah pusat. 

Bahkan katanya, beberapa program ini telah mendapat perhatian serius Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman Republik Indonesia, Ridwan Djamaluddin mengatakan peninjauan kali ini hanya untuk memastikan titik-titik lokasi pembangunan sebagai status perencanaan.

Untuk rute (trase) jembatan sendiri sejauh ini telah diputuskan. Tak hanya itu, Detail Engineering Design (DED) pun juga sudah ditetapkan dan akan dikirim langsung ke Kementerian PUPR untuk dinilai oleh Komite Keselamatan Jembatan dan Jalan.

 Heboh Pernikahan Kakek Sulawesi & Gadis Perawan, Tatapan & Tangan Keduanya Jadi Sorotan

"Dari sisi lapangan, wilayah pengembangan wilayah rencana pembangunan ini memang diarahkan agar dapat memacu percepatan kawasan di Batam maupun Bintan menjadi salah satu kekuatan industri dan memiliki ekosistem yang baik, bagi penanaman modal asing yang menjadi program pusat," tegasnya didampingi oleh Isdianto.

Dia pun berharap, ketinggian pembangunan jembatan sendiri nantinya tak mengganggu dan menghambat lalu lintas kapal-kapal di sekitar perairan laut yang ada.

"Untuk mekanisme pembiayaan dan skema investasi masih kami lakukan kajian untuk ke depannya. Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) kalau mau dibuka boleh, kalau investasi pemerintah saja, saya kira akan dihitung kembali.

Namun yang pasti untuk masuknya peluang investasi swasta mesti diperhitungkan," sambungnya. 

Diberitakan, proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan mendapat perhatian banyak pihak.

Selain memudahkan sarana dan prasarana transportasi lewat jalur darat, proyek pemerintah pusat ini juga diharapkan mampu untuk dapat meningkatkan perekonomian di Kota Batam maupun Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

Terbaru, Sabtu (28/12/2019), Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto terjun langsung untuk meninjau titik lokasi awal pembangunan Jembatan Batam-Bintan di wilayah Punggur, Kecamatan Nongsa, Kota Batam.

Isdianto tak sendirian. Dia hadir bersama Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman Republik Indonesia, Ridwan Djamaluddin. 

Pada kesempatan itu, keduanya juga turut berkeliling ke titik-titik lain lokasi pembangunan jembatan sepanjang 6,97 km ini.

 Gagal Kumpulkan Dukungan, Balon Wali Kota Batam Rian Ernest Bakal Sudahi Pertarungannya

 Kapolsek Nongsa Sebut Truk Sampah Bawa Mayat Bayi Datang Dari Pasir Putih Batam

Dengan menaiki kapal Kepri 01, keduanya pun mengitari daerah Tanjung Sauh, dan Pulau Buau, dua titik lain yang akan menjadi daerah pembangunan Jembatan Batam-Bintan. 

(tribunbatam.id/ichwannurfadillah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved