HARI LINGKUNGAN HIDUP NASIONAL 2020
Jelang Hari Lingkungan Hidup Nasional, KLHK Ungkap Selamatkan Ribuan Hutan Indonesia
Jelang peringatan Hari Lingkungan Hidup Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebut berhasil menylamatkan ribuan hutan Indonesia
"Untuk melawan pelaku kejahatan seperti ini, maka aparatur penegak hukum harus menjadi pembelajar agar dapat menjadi lebih cerdas, lebih kuat secara individu dan jaringan, serta menguasai teknologi," tambah Alue.
Bahas Kebakaran Hutan di Indonesia, Menteri Singapura: Dampaknya Ubah Iklim Asia Tenggara
Singapura kembali angkat bicara tentang kebakaran hutan di Indonesia.
Menurut Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura, Masagos Zulkifli, kebakaran hutan di Indonesia yang terjadi dapat memberikan dampak besar terhadap perubahan iklim di Asia Tenggara.
Melalui unggahan Facebook, Masagos mengungkapkan hingga 360 juta ton karbon dioksida karena kebakaran hutan di Indonesia yang ada sejak Agustus lalu.
"Itu lebih dibandingkan emisi Spanyol sepanjang tahun pada 2018," kata Masagos, dalam unggahannya, Kamis (26/9/2019).
"Kami sekarang jelas bahwa kebakaran hutan ini memiliki dampak besar terhadap iklim. Hilangnya penyerap karbon dalam kebakaran lahan gambut tidak bisa dipulihkan," tulisnya di Facebook, dikutip Channel News Asia.
Kebakaran hutan yang disebabkan kegiatan tebang dan bakar untuk membersihkan lahan pertanian itu telah menyebabkan kabut asap yang melintasi perbatasan hingga ke Singapura dan Malaysia dalam beberapa pekan terakhir.
Kebakaran hutan tersebut telah menjadi masalah tahunan, namun situasi tahun ini dianggap yang terburuk sejak 2015, yang turut diperparah dengan kondisi cuaca kering.
Masagos menyebut kabut asap lintas perbatasan ini sebagai bencana abadi untuk wilayah Asia Tenggara dan mendesak diambilnya langkah tindakan yang lebih kuat untuk mencegah bencana ini terulang di masa mendatang.
"Pekan lalu, Singapura telah menyampaikan keprihatinan kami atas peningkatan titik api kepada pemerintah Indonesia melalui surat diplomatik dan meminta mereka untuk meningkatkan tindakan di lapangan. Kami juga menawarkan memberikan bantuan," ujarnya.
Masagos mencatat bahwa otoritas Indonesia telah meningkatkan upaya untuk menindak tegas perusahaan-perusahaan yang diduga bertanggung jawab atas kebakaran hutan dan lahan tersebut.
Masagos yang mengutip laporan media, juga tidak menampik adanya perusahaan yang berbasis di Singapura termasuk di antara perusahaan yang diselidiki.
"CEO dari Badan Lingkungan Nasional (NEA) sebelumnya telah menuliskan kepada rekan-rekannya di Indonesia untuk meminta informasi lebih lanjut, sehingga kami juga dapat melakukan penyelidikan kami sendiri," tambahnya.
"Singapura tidak akan mentolerir tindakan perusahaan yang bersalah membahayakan kesehatan dan kehidupan penduduk di dalam negeri maupun negara-negara lain dan yang menghambat upaya kami untuk memerangi perubahan iklim."