Ketua Komisi II DPR RI Sebut Tak Ada Urgensi Usulan Provinsi Khusus dengan Konflik Laut Natuna
Ketua Komisi II DPR RI menyebutkan, tidak ada kaitan antara peristiwa klaim China terhadap perairan Natuna dengan kepentingan Natuna menjadi provinsi.
Menurut mantan Kadispenda Kepri ini, wacana pemekaran Provinsi Khusus Natuna di tengah isu panas saat ini kurang tepat.
Selain itu juga tidak relevan pada isu yang sedang hangat saat ini.
"Saya yakin isu Natuna dimekarkan hanya dikembangkan oleh sejumlah orang, bukan keinginan masyarakat Natuna," kata Isdianto.
Isdianto terlihat risih saat merespon pertanyaan sejumlah wartawan.
Media menanyakan soal isu pembentukan Provinsi Khusus Natuna yang semakin bergulir di tengah-tengah permasalahan kapal nelayan asal China yang dikawal Coast Guard.
Menurut Isdianto, isu itu jangan sampai dimanfaatkan oleh oknum tertentu.
"Ini yang saya katakan tidak relevan. Yang harus dilakukan adalah memberi dukungan kepada pemerintah pusat agar persoalan kapal nelayan asal China yang dikawal Coast Guard itu dapat diselesaikan secara cepat dan tepat. Ya, kurang tepat begitu," paparnya.
Isdianto menjelaskan, pemekaran suatu daerah harus melalui kajian yang matang dari pemerintah yang melibatkan pakar.
Pemekaran harus memberi dampak positif bagi negara, daerah, dan masyarakat, bukan malah sebaliknya. Dan tidak segampang yang dibayangkan.
"Harus ada juga kajian akademis dan lain-lain," tambahnya.
Isdianto mengatakan, pembentukan daerah otonom baru diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004, diperjelas dengan Perarturan Pemerintah No 78 tahun 2007.
Bupati Natuna, Hamid Rizal sebelumnya mengatakan, rencana pemekaran Provinsi Khusus Natuna sudah saatnya dilakukan.
Menurutnya, letak geografis Natuna yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan berpotensi memicu polemik.
Wacana itu semakin bergulir di tengah-tengah permasalahan kapal nelayan asal China yang dikawal Coast Guard.
"Sebagai salah satu wilayah perbatasan dengan potensi yang melimpah, sepatutnya diberikan peluang pengelolaannya bagi mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan rakyat," ujar Hamid, saat pertemuan Pemkab Natuna dengan beberapa Pejabat dari Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI di Ruang Rapat Kantor Bupati Natuna, Senin (22/1/2018) silam.
• UPDATE KABAR NATUNA - Ratusan Nelayan Pantura Jaga Natuna & TNI Tak Ingin Terprovokasi Kapal China
Namun, saat dikonfirmasi Plt Gubernur Kepri Isdianto menepis isu itu.(Kompas.com/tribunbatam.id/leo halawa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komisi II DPR Nilai Tak Ada Urgensi Jadikan Natuna Sebagai Provinsi", https://nasional.kompas.com/read/2020/01/07/16090131/komisi-ii-dpr-nilai-tak-ada-urgensi-jadikan-natuna-sebagai-provinsi.