Penemuan Lubang Api 'Neraka' Bikin Heboh di Surabaya, SImak Penjelasan Lengkap Pakar Geologi

Sebuah video penemuan lubang api'neraka' diunggah di media sosial Instagram dan viral.

nt
FOTO Ilustrasi Kawah Derweze yang dijuluki "Pintu Neraka" berada di Gurun Karakum, Turkmenistan, menjadi obyek wisata yang setiap tahunnya dikunjungi ribuan turis dari berbagai negara 

Sebenarnya fenomena ini kerap di temukan di berbagai tempat di dunia.

Dikutip dari indocropcircles, singkhole juga bisa berbahaya apabila kemunculannya tiba-tiba.

Dalam beberapa kasus, air tanah mengisi saluran gua-gua bawha tanah karena kekeringan.

Sinkhole fenomena
Sinkhole fenomena ()

Peristiwa serupa

Lubang Besar Muncul di Area Persawahan di Sukabumi

Rupanya fenomena serupa munculnya lubang besar juga pernah terjadi di Sukabumi.

Lubang berukuran besar yang muncul di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ( Jabar), pada Minggu, (28/4/2019), semakin meluas.

Dinding tanah terus menerus terjadi longsor.
"Awalnya diameternya hanya 16 meter, sekarang sudah sekitar 30 meter karena terus terjadi longsor pada dinding lubang itu," kata Ketua RW 02 Deni Rahayu Hamzah di Sukabumi, Minggu (28/4/2019).

Amblesnya lokasi sawah yang membuat lubang besar di Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kabupaten Sukabumi, sudah diberi garis polisi oleh muspika setempat.
Amblesnya lokasi sawah yang membuat lubang besar di Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kabupaten Sukabumi, sudah diberi garis polisi oleh muspika setempat. (Istimewa)

Lubang yang berada di RT 05, RW 02, Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju tersebut saat ini sudah diberi garis polisi agar warga tidak mendekat ke lokasi.

Bahkan getaran pun masih terasa sehingga warga khawatir lubang itu meluas hingga ke permukiman warga.

Lubang tersebut dikhawatirkan akan membuat terputusnya jalan penghubung yang jaraknya dari lubang itu sekitar 10 meter.

Munculnya lubang tersebut juga membuat aliran listrik menjadi padam, sehingga rumah sekitar 80 kepala keluarga saat ini tidak bisa dialiri listrik dikarenakan tiangnya ikut amblas yang mengakibatkan beberapa kabel terputus.

 

Penjelasan ahli Geologi

Ahli Geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Imam A Sadisun mengatakan, analisis sementara tentang lubang sedalam 12 meter itu akibat adanya 'piping erosion' atau erosi buluh.

Pada umumnya, piping erosion diawali oleh adanya mata air pada lereng. Lantaran sebagian material tanah pada lereng tersebut ada yang sifatnya relatif lepas, erosi buluh kemudian terbentuk.

"Pada awalnya terbentuk saluran seperti lubang pipa. Saluran tersebut lama-lama bisa membesar dan membentuk semacam gua," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar, melalui sambungan telepon, Minggu.

Selanjutnya, retakan tanah dalam jangka waktu lama akan kian membesar membentuk gua-gua di dalam tanah.

Pada akhirnya sebagian atap gua yang ada, tak cukup kuat menahan beban tanah di bagian atasnya sehingga terbentuknya lubang yang cukup besar.

"Proses ini bisa terjadi pada lapisan-lapisan endapan produk letusan gunung api atau endapan vulkanik. Sebagian di antaranya cukup sensitif terbentuk erosi piping oleh aliran air tanah," kata Imam.

Menurutnya, sepanjang jalur lubang pipa atau gua di bawah permukaan, harus diwaspadai oleh penduduk sekitar. Karena bisa jadi terjadi runtuhan lain di sepanjang jalur lubang tersebut.

"Pasti berbahaya seperti halnya longsoran. Kalau ada infrastruktur di atasnya atau kena pondasi bangunan bisa hilang," ujarnya.

Bagi warga yang berada dekat sekitar lubang besar itu, Imam mengimbau agar berhati-hati.

Mengingat posisi lereng dan tanahnya yang tak stabil.

"Masih cukup berbahaya dekat dari situ ada rumah. Harus waspada, bisa diikuti longsor," katanya.

Soal analisis pasti lubang besar di Sukabumi itu, ucap Imam, harus melalui observasi lapangan sesuai titik koordinat oleh para ahli geologi.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Viral Penemuan Lubang Api 'Neraka' di Surabaya, Begini Penjelasan Pakar Geologi

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved