Sosok Robot Gedek Lecehkan, Bunuh dan Beri Tanda di Perut Korban
Pria bernama asli Ciswanto yang kerap disebut Robot Gedek ini juga memiliki sisi kelam seperti kasus Reynhard Sinaga.
Karena sakitnya perlu mendapat perawatan khusus, dokter LP yang memeriksa kemudian meminta agar Robot dirujuk ke RSUD Cilacap.
Akan tetapi, Senin siang sekitar pukul 13.00 jiwanya tidak tertolong.
Berita kematian Robot Gedek segera disampaikan kepada keluarganya di Pekalongan, Jateng.
Hanya berselang dua jam dari kematian, jenazah Robot Gedek langsung dibawa ke Pekalongan untuk dimakamkan.
Selama di Nusakambangan, Robot Gedek pernah mendekam di LP Permisan dan LP Batu.
Dia menjadi penghuni LP Batu belum genap enam bulan.
Semula, Robot Gedek bukanlah siapa-siapa.
Tak lebih, dia hanya manusia terpinggirkan yang terdampar di riuh rendahnya Jakarta.
Tiba-tiba dia menjadi berita besar pada sekitar 1997.
Ketika itu ia berurusan dengan polisi lantaran menjadi terdakwa sodomi pada sejumlah anak jalanan.
Para korban tersebut selain disodomi juga dibunuh.
Dalam melakukan aksinya, tersangka selalu meninggalkan bukti kejahatan dengan menyilet perut korban.
Dalam sesi penuntutan di persidangan yang digelar PN Jakpus, Robot Gedek menyatakan, ketika membunuh bocah-bocah itu dia tidak sadar dan seolah-olah berada dalam bayang-bayang.
"Dalam bayangan saya, yang saya bunuh itu adalah ayam," ungkap dia waktu itu.
Dalam persidangan itu, dia memang dituntut hukuman mati.