HEADLINE TRIBUN BATAM
Mahasiswa Iran Usir Khamenei, Setelah Pengakuan Menembak Pesawat Ukraine
Para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel agar Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei turun dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab.
"Matilah diktator," teriak pengunjuk rasa.
Seorang demonstran bahkan berani meneriakkan, "Khamenei memalukan. Tinggalkan negara iniI" Kantor Berita FARS melaporkan, polisi Iran membubarkan unjuk rasa yang dipelopori para mahasiswa dan memblokir jalan utama.
Terkait kasus salah tembak, Iran berdalih pada saat itu terjadi peningkatan penerbangan pesawat militer AS di sekitar perbatasan.
Pesawat Ukraine International Airlines yang baru saja take off dari Bandara Imam Khomeini dikira pesawat militer AS atau rudal musuh.
"Pesawat itu mendekati pusat militer IRGC (Garda Revolusi Iran) yang sensitif dan kondisi penerbangan menyerupai musuh.
Dalam kondisi tersebut pesawat tidak sengaja tertembak, mengakibatkan kematian banyak warga Iran dan warga asing," ujar sebuah pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Iran.
Para korban tewas yaitu 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan tiga warga negara Inggris.
Saran ditolak
Komandan Angkatan Udara, Garda Revolusi Islam, Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh, mengaku sempat menyarankan agar semua penerbangan komersiil di Iran dihentikan hingga ketegangan dengan AS mereda.
Tetapi Angkatan Bersenjata Iran, pemerintah, serta otoritas penerbangan, memilih untuk tidak melakukannya.
Hajizadeh mengatakan operator pertahanan udara tidak sempat menghubungi pusat komando pertahanan udara untuk mengonfirmasi keberadaan pesawat Ukraina.
Hajizadeh menambahkan operator pertahanan udara hanya punya 10 detik untuk memilih antara menembak jatuh atau tidak.
Hajizadeh mengakui bertanggungjawab atas peristiwa itu. "Seandainya aku bisa mati," ujarnya untuk menyatakan penyesalan dan tanggungjawabnya.
Provokasi Trump
Aksi unjuk rasa penentang pemerintah Iran rupanya dimanfaatkan betul oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.