Di Depan Jokowi dan Pengusaha, Ustad Das’ad Ingatkan Jangan Hianati Istri

Potongan video ini direkam Raja Sapta Oktohari (RSO), mantan Ketua BPP HIPMI (2011-2015).

screenshoot/@dasadlatif1212
Presiden Joko Widodo menyalami Ustad Das'ad Latif usai berceramah di acara pelantikan pengurus BPP HIPMI periode 2020-2024, di Hotel Raffless, Jakarta, Rabu (15/1/2020). 

Di Depan Jokowi dan Pengusaha, Ustad Das’ad Ingatkan Jangan Hianati Istri

BATAM, TRIBUN-BATAM.id — Potongan ceramah ustad kondang, Dr Das’ad Latif SAg, Sos, Msi, PhD (46), pada Rabu (15/1/2020), di acara pelantikan pengurus BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Ballroom Hotel Raffless, Jakarta, mulai viral Kamis (16/1/2020) ini.

Hajatan itu dihadiri Presiden Joko Widodo, pejabat tinggi negara, sejumlah menteri dan sekitar 1000-an pengusaha muda dari 35 provinsi di Indonesia.

Dalam ceramahnya, dosen ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar itu,  mengingatkan pentingnya mengabdi ke bangsa dan negara, berderma, memperhatikan lingkungan sosial, termasuk menghargai keluarga dan menghormati orangtua.

Respon Jokowi, Erwin Aksa: Kans Sandiaga Lebih Besar Ketimbang Anies di Pilpres 2024, Alasannya

Sebut Hanya Bercanda, Sandiaga Uno Tanggapi Pernyataan Presiden Jokowi Calon Presiden 2024

Dengan ciri khas berceramah dengan bahasa informil, peraih doktor dari Universitas Kebangsaan Malaysia dan UIN Alauddin Makassar ini mengingatkan hadirin untuk tidak menghianati istri.

“Demi Allah, kebaikan kepada negara, perusahaan, karyawan, tak ada nilainya kalau Anda mengabaikan keluarga. Apalagi menghianati istri-istri kalian,” kata Das’ad.

Tawa pun berderai.

“Ya, saya juga sempa melihat Pak Jokowi tertawa juga,” kata Ustad Das’ad kepada Tribun, mengomentari ceramahnya, Kamis (16/1/2020).

Di akun instagramnya @dasadlatif1212, sang ustad juga sudah mengunggah klip berdurasi 03.26 menit ini.  

Klip ini diunggah sekitar pukul 21.00 WIB.  Sudah ditonton sekitar 107 ribu followersnya. 

Potongan video ini direkam Raja Sapta Oktohari (RSO), mantan Ketua BPP HIPMI (2011-2015). 

Di acara itu, RSO duduk berdampingan Sandiaga Uno dan Erwin Aksa, dua mantan Ketua Umum BPP HIPMI periode 2004-2008 dan 2008-2011.

Belum lagi derai tawa mereda, ustad melanjutkan “pokoknya saya bela ibu-ibu dan para istri, kali ini,”

Konten caramah Ketua Ikatan Dai Muda Sulsel ini, memang garing dan sarat pesan moral.

Setelah mengingatkan untuk tidak menghargai keluarga dan tidak menghianati istri, sang ustad juga mengingatkan pentingnya menghormati orangtua.

“Bahkan presiden sekalipun, menteri sekalipun tak ada nilainya kalau melalikan keluarga, terutama kepada ibu bapak yang telah melahirkan kalian.” 

Dia melanjutkan, “orang bertanya, kenapa Pak Jokowi bisa dua periode (menjabat presiden)? Itu karena doa ibunya. Makanya, jangan abaikan doa.”

Menurut dia,  doa itu adalah unsur yang tak bisa dikalkulasi. “Doa itu adalah keberuntungan. Kecerdasan bisa dikalahkan oleh orang yang beruntung. Nah, untuk dapat keberuntungan, marilah kita selalu berdoa kepada Allah.”

Di awal ceramahnya, Das’ad mengungkapkan para pengusaha lebh mudah masuk sorga.

“Kami muballig sangat susah masuk sorga. Para pengusaha muda, lebih gampang.

Kenapa?

“Kami kalau mau pengajian, proposal dibawa ke pengusaha. Kami mau bikin pesantren yang dicari bukan penghafal Quran, tapi pengusaha. Kami mau bikin tabligh akbar, yang dicari bukan Pak imam tapi pengusaha.”

Dia melanjutkan, “Nah itu itu kalau pengusaha dermawan. Kalau pelit, tak ada yang senang. Bahkan orang pelit sekalipun, tak senang sama orang pelit.”

Tawa di ballroom hotel bintang lima itu, kembali berderai.

“Mau menang pilpres, pilkada, tapi pelit, tak bakal jadi. Jadilah pengusaha yang dermawan. Demi Allah, tak ada pengusaha yang bangkrut karena dermawan. Itulah sebabnya Rasulullah mengingatkan “ Khairunnas, anfaahum linnas (sebaik-baiknya manusia, mereka yang bermanfaat bagi manusia lainnya). Ini termasuk yang bermanfaat kepada indonesia, yang bermanfaat kepada orang sekeliling.”

Ustad Das’ad menutup ceramahnya dengan menyampaikan pantun, yang juga menyindir para suami yang ingin berpoligami.

“Lebak Batang, padi jerami. Padi dipanen di pagi hari

Niat hati berpoligami, apa daya takut istri.”

Burung kenari terbang tinggi - Mencari makan di pagi hari

Bukan kami takut istri,  cuma istri lebih berani.”

Tawa pun kembali berderai.

Sebelum turun dari panggung, sang ustad memperkenalkan diri.

“Bapak presiden yang saya muliakan. Saya memperkenalkan diri. Nama saya  Dr Das’ad Latif, Sos, SAg, msi, Phd

dosen di Unhas, fakultas ilmu sosial politik. Saya tak berharap dapat penunjukan langsung proyek. Saya cuma berharap bisa ceramah di kantornya bapak.”

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved