Viral Penemuan Terowongan Kuno Sepanjang 100 Meter di Klaten, Tak Disangka Begini Suasana di Dalam

Ada cerita unik di balik penggalian terowongan kuno yang ditemukan oleh warga Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kabupaten Klaten.

TRIBUNSOLO.COM/MARDON WIDIYANTO
Seorang warga setempat, Danang, menerangkan proses penggalian terowongan kuno yang ditemukan di Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kabupaten Klaten, Kamis (16/1/2020) 

#Viral Penemuan Terowongan Kuno Sepanjang 100 Meter di Klaten, Tak Disangka Begini Suasana di Dalam

TRIBUNBATAM.id -  Warga Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, dihebohkan dengan penemuan terowongan kuno sepanjang 100 meter.

Terowongan awalnya ditemukan oleh seorang warga sekitar bernama Danang (57).

Saat ditemui TribunSolo.com, Danang mengatakan, keberadaan terowongan tersebut sebenarnya sudah cukup lama.

Namun, warga baru melakukan penggalian pada terowongan itu sejak Desember 2019 lalu.

Seorang warga setempat, Danang, menerangkan proses penggalian terowongan kuno yang ditemukan di Dukuh 
Cokro Kembang, Desa Daleman, Kabupaten Klaten, Kamis (16/1/2020).
Seorang warga setempat, Danang, menerangkan proses penggalian terowongan kuno yang ditemukan di Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kabupaten Klaten, Kamis (16/1/2020). (TRIBUNSOLO.COM/MARDON WIDIYANTO)

"Kami menggali terowongan tersebut menggunakan cara manual," jelas Danang, Kamis (16/1/2020).

Dalam penggalian itu ada 10 orang yang turut serta terjun membuka jalan di terowongan itu.

Saat ini warga masih melakukan penggalian pada terowongan tersebut.

"Diduga jalur tersebut tersambung dengan bekas Pabrik Gula Tjokro yang saat ini telah menjadi pasar tradisional," kata Danang.

Jalan masuk dalam terowongan tersebut, hanya bisa dimasuki satu orang.

Di dalam terowongan kini sudah diberi penerangan lampu LED.

Pawang Ular

Ada cerita unik di balik penggalian terowongan kuno yang ditemukan oleh warga Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kabupaten Klaten.

Seorang warga setempat, Danang (53), menceritakan soal proses penggalian terowongan kuno tersebut.

Pada 25 November 2019, Danang beserta rekannya, Wawan mencoba memasuki terowongan.

Terowongan memiliki jalan yang sempit dan berlumpur.

"Ruang terowongan tersebut, sebelum digali tersebut awalnya sempit karena tertutup dengan sedimentasi lumpur," ucap Danang kepada TribunSolo.com, Kamis (16/1/2020).

"Saya dan rekan saya, Wawan, harus merayap sejauh 17 meter," tambah Danang.

Seminggu kemudian, Danang beserta warga lainnya bersama-sama bergotong-royong menggali terowongan tersebut dengan peralatan manual.

Selain membawa alat galian manual, dia juga membawa seluruh peralatan lain seperti alat pemadam, lampu, hingga membawa senapan.

Hal tersebut dikarenakan untuk alasan keamanan dan berjaga-jaga jika ada hewan liar yang menyerang warga.

Selain itu, mereka juga mendatangkan seorang pawang ular untuk mengecek kondisi terowongan tersebut.

"Dari hasil pengecekan terowongan oleh pawang ular, tidak ditemukan sarang dan kehidupan ular," cerita Danang.

"Hanya lowo (kelelawar) yang terdapat di terowongan tersebut," lanjutnya.

Hingga kini, warga masih melakukan penggalian terowongan tersebut.

"Target kami, sebelum bulan puasa, terowongan ini sudah bisa digunakan untuk pariwisata masyarakat kami," tutup Danang.

Sebelumnya diberitakan, warga Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, dihebohkan dengan penemuan terowongan kuno sepanjang 100 meter.

Diduga Peninggalan Insiyur Belanda

Terowongan awalnya ditemukan oleh seorang warga sekitar bernama Danang (57).

Saat ditemui TribunSolo.com, Danang mengatakan, keberadaan terowongan tersebut sebenarnya sudah cukup lama.

Namun, warga baru melakukan penggalian pada terowongan itu sejak Desember 2019 lalu.

"Kami menggali terowongan tersebut menggunakan cara manual," jelas Danang, Kamis (16/1/2020).

Dalam penggalian itu ada 10 orang yang turut serta terjun membuka jalan di terowongan itu.

Saat ini warga masih melakukan penggalian pada terowongan tersebut.

"Diduga jalur tersebut tersambung dengan bekas Pabrik Gula Tjokro yang saat ini telah menjadi pasar tradisional," kata Danang.

Diduga, terowongan itu merupakan bangunan desain dari insinyur Belanda, yang merancang Pabrik Gula Tjokro tersebut.

Jalan masuk dalam terowongan tersebut, hanya bisa dimasuki satu orang.

Di dalam terowongan kini sudah diberi penerangan lampu LED. 

Bakal Jadi Objek Wisata Baru

Terowongan yang ditemukan warga di Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, rencananya akan dijadikan sebagai tempat wisata.

Hal tersebut dikatakan oleh Danang (53), seorang warga yang berinisiatif untuk melakukan penggalian terowongan.

"Setiap minggu, kami beserta warga akan gotong-royong menggali terowongan ini," ucap Danang saat ditemui, Kamis (16/1/2020).

Danang menargetkan penggalian terowongan akan selesai sebelum Bulan Ramadan tiba.

"Sebelum Bulan Ramadan, penggalian terowongan ditargetkan sudah selesai," katanya.

Rencana ini guna menambah pontesi wisata di Kabupaten Klaten.

"Jika di sini muncul potensi wisata baru, ini juga akan meningkatkan perekonomian warga sini.

Warga lainnya bernama Suryanto (43) mengatakan akan berencana membuat spot-spot bagus untuk berswafoto di sekitar terowongan.

"Kami berencana membuat spot-spot dari bahan dasar bambu agar pengunjung-pengunjung dapat mengabadikan foto" jawab Suryanto. (*)

 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Viral Penemuan Terowongan Sepanjang 100 Meter di Klaten, Bakal Dijadikan Jadi Objek Wisata Baru

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved