IMLEK 2020

Asal Mula dan Sejarah Kue Keranjang, Kue Persembahan Khas Tahun Baru Imlek

Salah satu ciri khas perayaan Tahun Baru China atau Imlek adalah keberadaan makanan manis yang disebut sebagai Kue Keranjang.

Resephariini.com via Tribun Jatim
Asal Mula dan Sejarah Kue Keranjang, Kue Persembahan Khas Tahun Baru Imlek 

Asal Mula dan Sejarah Kue Keranjang, Kue Persembahan Khas Tahun Baru Imlek

TRIBUNBATAM.id - Salah satu ciri khas perayaan Tahun Baru China atau Imlek adalah keberadaan makanan manis yang disebut sebagai Kue Keranjang.

Di negeri asalnya, kue kenyal dengan dominasi rasa manis ini disebut sebagai Nian Gao.

Keberadaan kue keranjang telah berusia ribuan tahun.

Sejak China masih berbentuk dalam beberapa kerajaan-kerajaan.

Dikutip dari China Highlight kue ini awalnya merupakan persembahan dalam ritual upacara adat, namun perlahan berubah menjadi makanan khas di festival musim seni.

6 Makna Warna Barongsai Serta Jenisnya yang Kerap Tampil di Perayaan Imlek, Dari Merah sampai Kuning

Tahun Baru Imlek 2020 - Ini 4 Shio Paling Sial di Tahun Tikus Logam, Shio Tikus Nasib Buruk

Sejarah kue keranjang

Proses pembuatan kue keranjang di industri rumah tangga milik Tan Joe Lie di di Jalan Veteran Gang Syukur 3, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (8/2/2018). Kue keranjang merupakan penganan khas berbahan dasar ketan dan gula pasir yang selalu tersaji setiap perayaan Imlek.
Proses pembuatan kue keranjang di industri rumah tangga milik Tan Joe Lie di di Jalan Veteran Gang Syukur 3, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (8/2/2018). Kue keranjang merupakan penganan khas berbahan dasar ketan dan gula pasir yang selalu tersaji setiap perayaan Imlek. (KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN)

Menurut cerita, pada musim semi dan musim gugur (722–481 SM), China terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil dan orang-orang menderita karena perang.

Raja membuat dinding yang kuat dibangun untuk melindungi wilayah dari serangan, raja pun mengadakan jamuan pesta untuk merayakan ide ini.

Rakyat pun tidak lagi dibuat khawatir dengan perang.

Namun tidak dengan Perdana Menteri Wu Zixu.

Menurut Wu, perang tidak bisa dipandang enteng.

Tembok yang kuat memang merupakan perlindungan yang baik, tetapi jika musuh mengepung kerajaan, tembok itu juga merupakan penghalang keras bagi diri kita sendiri.

"Jika keadaan benar-benar buruk, ingatlah untuk gali lubang di bawah dinding," kata Wu.

Bertahun-tahun kemudian, setelah Wu Zixu meninggal, kata-katanya menjadi kenyataan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved