Terungkap, Kapal BUMN yang Kencing di Laut Milik Pelindo Batam, Suling Minyak ke Kapal Singapura
Kapal BUMN Milik Pelindo Batam yang membawa minyak Ilegal dan kencing di tengah laut diduga menjual minyaknya kepada kapal Singapura.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kapal BUMN Milik Pelindo Batam yang membawa minyak Ilegal dan kencing di tengah laut diduga menjual minyaknya kepada kapal Singapura.
Saat ini, kapal tersebut dalam pengawasan BC Batam setelah ditangkap oleh kapal Patroli BC Karimun.
Kapal yang diamankan tersebut beranma Kapal KT Sei Deli III milik BUMN dibawah pengawasan Pelindo Batam.

• Pedagang Cemas Aturan Impor Barang, Kepala BP Batam Rudi Bakal Menghadap Menteri Keuangan
• Diduga Kencing Minyak, Kapal KT Sei Deli III BUMN Ditangkap Patroli Bea dan Cukai Karimun
• Menteri Agama Fachrul Razi Datang ke Batam, Ini Pesannya Soal Kerukunan Umat Beragama
Kapal Sei Deli III ditangkap saat melakukan penyulingan ilegal atau kencing minyak ditengah laut.
Minyak tersebut diserahkan diduga dijual kepada kapal Singapura bernama CB Celebes.
Walaupun awalnya yang menangkap adalah Kapal Patroli BC Karimun, namun pemeriksaannya dilakukan di BC Kota Batam.
Karena kejadian penyulingan minyak secara ilegal tersebut dilakukan diperairan Kota Batam.
Sementara Itu Pihak BC Batam melalui Kepala Bidang BKLI Sumarna saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
"Memang ada, penangkapan itu dilakukan oleh Kanwil BC Karimun, kemudian penangananya diseraghkan kepada kita," sebut Sumarna, Selasa (21/1/2020) malam.
Namun Sumarna berjanji, jika penanganan kasus ini sudah selesai, pihak BC Batam akan melakukan konfrensi pers.
Menurutnya tidak akan ada satupun yang akan di tutup-tutupi dari masalah ini.
Kapal Milik BUMN
Kapal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikabarkan ditangkap tim Patroli Bea dan Cukai Karimun, Senin (20/1/2020) sekira pukul 3 dini hari.
Kapal bernama KT Sei Deli III itu ditangkap karena diduga melakukan penyulingan minyak (kencing) di tengah laut.
Dari informasi yang berhasil dihimpun TribunBatam.id, kapal milik Pelindo Batam itu ditangkap di antara perairan Indonesia dan Singapura.