Butuh Proses Panjang Operasi Bayi Kembar Siam di Batam, Tim Bakal Lakukan Operasi Hingga 12 Jam

Proses pemisahan bayi kembar siam di Batam memerlukan proses yang begitu panjang. Tim operasi memprediksi operasi di Maret 2020 habiskan waktu 12 jam.

TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Zakia, bayi kembar siam sedang dirawat di RS BP Batam 
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Proses pemisahan bayi kembar siam Dzakiyah Thalita Sakhi memerlukan proses yang begitu panjang. Dokter Spesialis bedah anak RSBP Batam sekaligus anggota tim Operasi Pemisahan Bayi Kembar, dr. Siti Iqbalwanty, SpBA mengatakan, ada sejumlah tahapan yang harus dilakukan mulai dari anestesi sampai kepada proses pemisahan. 
Proses pemisahan bayi ini pun akan dilakukan oleh 20 dokter yang berasal dari tim dokter Rumah Sakit Sutomo dan tim dokter di Kepri.
"Mulai dari pembiusan yang dilakukan oleh tim anastesi. Selanjutnya setelah dibius akan dilakukan pembedahan dan proses pemisahan. Mulai dari kulit, otot, pembuluh darah sampai organ dalam," ujarnya belum lama ini.
Tim akan melihat ke bagian organ dalam bayi tersebut. Proses pemindahan dan perbaikan akan dilakukan bila memungkinkan. Setelah itu semua selesai, selanjutnya akan ditutup. Bisa menggunakan otot perut, tapi jika tidak, maka akan diambil dari organ lainnya. 
"Kami akan lihat nanti organ dalamnya antara bayi pertama dan kedua. Kalau ada yang harus dipindahkan, akan kami pindahkan. Banyaknya tahapan inilah yang membutuhkan tim medis yang banyak dan ahli di bidangnya masing-masing," kata dr. Siti.
Rencananya, proses pemisahan bayi kembar Dzakiyah Thalita Sakhi, anak dari Suci akan direncanakan akan dilakukan tim medis pada Maret 2020 mendatang. 
Proses operasi akan dilakukan sekira 12 jam dari tahap pembiusan sampai penyelesaian. 
Pihaknya sedang mengupayakan melakukan operasi setelah bayinya cukup berat badannya. Perkembangan Dzakiyah dalam kondisi sehat begitu juga respon dan reaksi saat diajak berdialog sudah sangat bagus.
"Sampai saat ini sehat dan terus bertambah berat badannya. Sekarang sudah 4,04 kilogram. Reaksi juga cukup baik. Sehatlah," katanya.
Sebelumnya operasi bayi kembar di Batam ini membutuhkan biaya hingga Rp 1,1 Miliar. Operasi bayi kembar siam ini merupakan operasi kedua yang dilakukan di Batam. 
"Kami juga membuka donasi untuk membantu bayi-bayi kembar dempet di Provinsi Kepulauan Riau. Dan hal ini pastinya tidak hanya melibatkan pemerintah daerah saja, akan tetapi juga melibatkan masyarakat," sebutnya.
Untuk itu, pihaknya membuka rekening atas nama bayi kembar Kepulauan Riau, dalam rangka melibatkan kepedulian masyarakat. 
"Ini semua dalam rangka meningkatkan kepedulian masyarakat saja. Sumbangan dari pemerintah dalam hal ini tenaga peralatan dan sebagainya sudah memadai. Sehingga tidak tergantung pada jumlah sumbangan atau donasi  yang akan masuk. Dan itu semua, akan disimpan oleh rekening dari Tim panitia dari kembar siam Kepri," katanya.
Tingkat Kesulitan Tinggi 

Proses pemisahan bayi kembar siam Dzakiyah Thalita Sakhi, anak Suci, seorang warga Nongsa Batam disebut sebagai tindakan operasi yang terbilang sulit.

Demikian diungkapkan anggota tim operasi pemisahan bayi kembar siam yang juga dokter spesialis bedah anak di RSBP Batam, dr Siti Iqbalwanty SpBA.

Diakuinya saat ini kedua bayi dalam kondisi sehat.

Bayi yang pertama, kondisi organ-organnya terbilang lengkap.

Sementara bayi yang kedua, bisa dikatakan inkomplit atau tidak lengkap.

"Kita pisahkan dengan harapan bayi yang lengkap ini, dapat bertahan hidup dan sehat," tuturnya.

Ia berharap proses pemisahan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

 Operasi Bayi Kembar Siam di Batam Dzakiyah Thalita Sakhi Butuh Waktu 12 Jam Oleh 20 Dokter

Sehingga anak tersebut bisa diselamatkan.

"Kita berharap semua prosesnya bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. 90 persen bisa selamatlah," katanya.

Butuh Waktu 12 Jam oleh 20 Dokter

Proses pemisahan bayi kembar siam di Batam Dzakiyah Thalita Sakhi, anak Suci direncanakan akan dilakukan oleh tim medis pada Maret 2020 mendatang.

Operasi ini akan melibatkan 20 orang dokter dan berasal dari tim dokter Rumah Sakit Sutomo dan tim dokter di Kepri.

"Kita melibatkan 20 orang dokter. Operasinya dilakukan selama 12 jam mulai dari tahap pembiusan hingga finishing," ujar dr Spesialis Bedah Anak RSBP Batam, dr. Siti Iqbalwanty, SpBA, Jumat (24/1/2020).

Pihaknya juga sedang mengupayakan melakukan operasi setelah bayinya cukup berat badannya.

Perkembangan Dzakiyah dalam kondisi sehat begitu juga respon dan reaksi saat diajak berdialog sudah sangat bagus.

"Sampai saat ini sehat dan terus bertambah berat badannya. Sekarang sudah 4,04 kilogram. Reaksi juga cukup baik. Sehatlah," katanya.

Sementara itu, Direktur Badan Usaha Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) dr. Sigit Riyanto mengakui operasi bayi kembar di Batam ini membutuhkan biaya hingga Rp 1,1 miliar.

Pempov Kepri Bantu Pemisahan Bayi Kembar Siam

Operasi bayi kembar siam ini merupakan operasi kedua yang dilakukan di Batam. 

Sebelumnya pada 2016 tim dokter berhasil memisahkan kembar siam dengan kondisi yang lebih rumit di RS Awal Bros Batam.

Untuk biaya yang bisa ditanggung BPJS Kesehatan hanya Rp 11 juta dan selebihnya akan ditanggung Pemprov Kepri

Operasi pemisahan bayi kembar siam yang direncanakan Maret 2020 mendatang di Rumah Sakit (RS) Badan Pengusahaan (BP) Batam sempat terkendala biaya.

Dari BPJS Kesehatan hanya dapat menanggung biaya Rp 11 juta untuk operasi bayi kembar siam tersebut.

Selebihnya, masih kekurangan banyak biaya. 

Sebab total biaya pemisahan bayi kembar siam asal Batam ini mencapai Rp 1,1 miliar.

Mendapat kabar soal bayi kembar siam tersebut, Plt Gubernur Kepri Isdianto mendatangi Rumah Sakit BP Batam, Sekupang, Batam pada Sabtu (18/1/2020) .

Isdianto datang untuk melihat langsung kondisi bayi kembar siam bernama Zakia itu.

 Open Donasi Bayi Kembar Siam di Batam, Biaya Operasi Capai Rp 1 M, BPJS Hanya Tanggung Rp 11 Juta

 Hanya Punya 1 Jantung dan Hati, Bayi Kembar Siam Jalani Operasi Pemisahan di RSBP Batam

Isdianto mengatakan, dia baru sempat menjenguk bayi kembar siam tersebut Sabtu ini dikarenakan aktivitasnya yang cukup padat.

Dalam kunjungan itu, Isdianto mengungkapkan Pemerintah Provinsi Kepri akan mengcover seluruh pembiayaan operasi kedua bayi tersebut.

"Nanti kita ambil dari dana alokasi kesehatan untuk membantu operasi bayi kembar," ujar Isdianto.

Ia mengatakan, bantuan tersebut sebagai bentuk dari hadir dan kepedulian pemerintah provinsi untuk masyarakatnya.

Menurut Menejer Medis RSBP Batam, biaya operasi pemisahan bayi kembar siam itu diperkirakan akan memakan biaya kurang lebih Rp 1,4 miliar.

Tak Terdeteksi Kelainan saat USG dan Lahir Normal, Simak Cerita Pilu Ibu Zakia, Bayi Kembar Siam di Batam

Suci Risky (33), tak kuasa menahan buliran air mata yang jatuh saat memandangi bayi laki-laki hasil pernikahannya dengan Hidayan yang ternyata lahir dalam kondisi kembar siam.

Zakia Tanta, itulah nama yang diberikan pada buah hatinya yang kini dalam perawatan tim medis kesehatan Rumah Sakit BP Batam, Sekupang Batam.

Wanita yang sehari-hari bekerja di sebuah perusahaan industri di Punggur Batam tersebut tak menyangka anak ketiganya bakal lahir dengan kondisi fisik yang tidak normal. 

Pasalnya, sejak Zakia dalam kandungan tak pernah terdeteksi ada masalah dengan bayinya.

Bahkan, saat lahir ke dunia tanggal 7 Desember 2019 pun, bayinya tersebut lahir secara normal di rumah sakit.

Sembari duduk di sofa Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam, Jumat (17/1/2020), kepada TRIBUNBATAM.id, Suci Risky bercerita bahwa kelahiran sang bayi yang kini berusia 40 hari dengan berat badan 8 kg tersebut membuatnya kaget.

 BPJS Kesehatan Cuma Biayai Rp 11 Juta, Bayi Kembar Siam Buka Donasi, Cek Nomor Rekeningnya

Selama Suci mengandung, tidak ada gejala ataupun masalah yang dihadapinya.

Bahkan saat ia melakukan pemeriksaan USG, bayi nya dinyatakan sehat oleh dokter.

Namun, saat melahirkan ia harus menahan rasa sakit dan kaget yang luar biasa. 

"Waktu saya mengandung bayi ini hingga usia 7 bulan saya masih aktif bekerja di salah satu perusahaan industri di Punggur. Selama mengandung kehamilan ada 4 kali saya lakukan pemeriksaan di USG," ujarnya Suci.

Waktu itu, kontrak kerja saya berakhir pada usia kandungan 7 bulan, dan saya putuskan tidak lanjut dan ingin fokus hingga melahirkan.

"Namun, Allah berkata lain, saya melahirkan bayi dengan kondisi seperti ini. Mungkin ini cobaan ya," kata Suci terlihat tegar.

Bahkan Suci berupaya menutupi kesedihannya dengan selalu melemparkan senyuman bagi orang yang menghampirinya.

Selama mengandung, ia mengaku selalu menjaga kondisi janinnya.

"Untuk asupan makanan pun saya selalu berimbang, sama seperti ibu-ibu lainnya," kata Suci.

Setidaknya ia telah 4 kali konsultasi ke dokter.

Ibu dengan tiga orang anak itu mengaku siap menerima bayinya jika memang  hanya satu saja yang bisa diselamatkan.

"Ini merupakan anak ketiga saya, yang pertama sudah berusia 9 tahun. Saat ini duduk di bangku Sekolah Dasar," sebutnya.

Saat ini, Suci berharap uluran tangan semua pihak agar dapat meringankan beban biaya operasi pemisahaan sang anak. 

Dibuka Donasi, Ini Nomor Rekeningnya

Tim bayi kembar siam Provinsi Kepulauan Riau membuka layanan donasi untuk operasi pemisahan bayi kembar siam di Batam yang membutuhkan dana sekitar Rp 1,1 miliar.

Donasi tersebut bisa disalurkan ke nomor rekening Bank BRI di nomor 0331-01-006402-53-8 atas nama Kembar Siam Kepulauan Riau.

Ketua tim bayi kembar siam Provinsi Kepri, dr Indrayanti, Jumat (17/1/2020) mengatakan, pembukaan layanan donasi itu merupakan upaya untuk membantu meringankan beban keluarga Hidayan dalam biaya operasi.

Sebab, keluarga Hidayan yang merupakan sang ayah bayi kembar siam tak mampu menanggung biaya operasi.

Bahkan, hingga kini belum ada biaya yang terkumpul agar operasi pemisahan bayi kembar siam dapat dilakukan.

Diketahui BPJS hanya mampu menanggung biaya sebesar Rp 11 juta. (TribunBatam.id/RomaUlySianturi/Alamudin/Bereslumbantobing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved