Kapolsek Kawasan Pelabuhan Karimun Bantah ada 2 Penumpang Malaysia Diperiksa Karantina

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Polres Karimun, AKP Komarudin membantah kabar di media sosial soal masuknya virus Corona ke Kabupaten Karimun, Kepri.

Aktivitas di Pelabuhan Karimun, Provinsi Kepri. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Karimun membantah adanya penumpang dari Malaysia yang diperiksa karena terindikasi Virus Corona seperti yang banyak tersiar di media sosial. Foto ilustrasi. 
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Kapolsek Kawasan Pelabuhan Polres Karimun, AKP Komarudin membantah kabar di media sosial soal masuknya virus Corona ke Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. 
Dalam kabar yang berkembang di media sosial menyebutkan, 2 penumpang dari Malaysia yang terpapar virus Corona dan sedang dalam pemeriksaan petugas karantina.
"Saya sudah koordinasikan dengan kantor pelayanan pelabuhan. Tidak ada yang terdeteksi virus corona sampai saat ini," kata Komar pada TribunBatam.id, Minggu (26/1/2020) sekira pukul 13.30 WIB. 
Komar menyebutkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Karimun terus melakukan pemantauan terhadap penumpang yang datang, terutama dari luar negeri.
"Mereka selalu memonitor penumpang yang datang dari Singapura dan Malaysia," sebut Komar.
Diketahui saat ini virus Corona cukup menghebohkan masyarakat.
Kabupaten Karimun sendiri merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Bahkan ada kapal-kapal ferry penumpang di Karimun yang memiliki rute pelayaran langsung ke Malaysia dan Singapura.
Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun siaga setelah kabar virus corona yang membuat heboh.
Penumpang kapal feri yang tiba dari Malaysia atau Singapura dipantau secara intensif oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kabupaten Karimun.
Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh atau thermal scanner.
Petugas mengamati para penumpang yang sedang menjalani pemeriksaan dokumen keimigrasian melalui sebuah layar komputer.
Petugas KKP Kabupaten Karimun, Mohamad Reza Hendrawan menjelaskan apabila ada suhu tubuh penumpang yang berada di atas 38 derajat celcius maka akan terdeteksi oleh thermalscanner.
"Apabila terdeteksi maka thermalscanner akan langsung berbunyi," kata Reza, Minggu (26/1/2020).
 Hingga saat ini, belum ada ditemukan penumpang yang terpapar virus corona.
Dari pantauan TribunBatam.id di Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun, seluruh petugas yang berhubungan langsung dengan penumpang tampak bersiaga dengan memakai masker dan sarung tangan.
Seperti petugas Kantor Imigrasi Tanjungbalai Karimun yang memeriksa dokumen penumpang. Kemudian petugas Bea dan Cukai yang memeriksa barang bawaan penumpang.

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kabupaten Karimun tetap meningkatkan pengawasan terhadap para penumpang dari luar negeri.  

Ini tetap dilakukan meski belum Virus Corona belum ditemukan di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri

Petugas KKP Kabupaten Karimun, Mohamad Reza Hendrawan mengatakan, apabila ada ditemukan penumpang bersuhu tubuh diatas 38 derajat celcius maka akan segera diobservasi ke klinik KKP yang berada di kawasan Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.

Namun, tidak semua penumpang yang terdeksi memiliki panas tubuh yang tinggi terpapar virus.

"Meskipun ada, belum tentu itu terpapar Virus Corona. Bisa jadi hanya demam biasa. Kalau perawat kami menyatakan demam biasa maka langsung bisa pergi," ucapnya, Minggu (26/1/2020)

Pihaknya akan memberi rujukan ke rumah sakit apabila pasien terindikasi virus tersebut. Untuk mengetahui secara pasti apakah pasien tersebut benar-benar terpapar Virus Corona, harus dibuktikan melalui pemeriksaan laboratorium di Jakarta.

"Kami hanya menjaring, RSUD hanya lanjutan dan untuk penentuan tetap melalui pemeriksaan labor jakarta," ucap Hendra.

 Pemeriksaan di Pelabuhan Internasional Diperketat, Antisipasi Virus Corona di Karimun

 Wabah Virus Corona di China, Inilah Penyesalan Wang Mengyun Unggah Video Makan Sup Kelelawar

Hingga saat ini belum ada ditemukan adanya penumpang di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun yang terpapar virus corona.

Bahkan Warga Negara Asing (WNA) yang diduga terpapar virus yang sedang menghebohkan Negara Tiongkok itu juga dipastikan negarif.

"Sampai sekarang kita belum ada temukan. Kalau bisa jangan sampai ada. Di Indonesia juga belum ada. Yang di Bintan kemarin negatif," sebutnya.

RSUD Muhammad Sani Karimun Siapkan 2 Ruangan Khusus

Tidak hanya di pintu masuk menuju Karimun, antisipasi masuknya Virus Corona juga dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun.
Dua ruangan khusus dipersiapkan bila terdapat pasien terindikasi virus yang diketahui pertama kali muncul di Wuhan, China itu.
RSUD Muhammad Sani merupakan rumah sakit rujukan untuk pasien terpapar virus Corona di Karimun.
"Insya Allah kami siap. Jika ada yang terindikasi akan dirujuk ke RSUD," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Karimun, Rachmadi, Minggu (26/1/2020).
Rachmadi menyebutkan ada dua ruangan yang disiapkan. Satu ruangan disiapkan untuk satu orang pasien.
Ruangan-ruangan itu merupakan ruangan yang pernah digunakan mengisolasi pasien virus Mers beberapa waktu lalu.
"RSUD sudah ada dua ruang khusus isolasi. Dimana ruangan itu sudah pernah dipakai untuk pasien terindikasi virus Mers," ungkapnya.
Rachmadi mengatakan, penanganan akan lebih difokuskan pada penguatan ketahanan tubuh pasien. Di antaranya pemberian makanan bergizi, cukup minum dan istirahat.
"Obat dari virus Corona itu sampai sekarang belum ada obatnya," ucap Rachmadi.
Ia menegaskan, meski sampai saat ini belum ditemukan adanya penderita virus Corona di Karimun. Namun antisipasi terus dilakukan hingga benar-benar dinyatakan aman.
"Kami tetap antisipasi sampai isu Corona ini benar-benar mereda," ujarnya.
 Rumah Sakit Umum Daerah  (RSUD) Embung Fatimah, Kota Batam, Provinsi Kepri menyiapkan ruang isolasi dan dua dokter spesialis.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi bila ada pasien yang terindikasi virus Corona.
"Sebagai rumah sakit rujukan regional untuk Provinsi Kepri, kami siap memberikan pertolongan," kata humas RSUD Embung Fatimah, Nofi Minggu (26/1/2020). 
Ruang isolasi dan dua dokter spesialis ini menurutnya dilakukan sesuai standar kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Nofi mengungkapkan, bila ada pasien yang terindikasi terpapar Virus Corona, pasien tersebut akan dirawat secara trpisah mulai dari pelayanan darurat sampai perawatannya.
Sampai saat ini kata Nofi, belum ada indikasi pasien yang terjangkit Virus Corona di RSUD Embung Fatimah.
"Penanganannya jelas khusus dan dirawat terpisah. Yang jelas standar pelayanan sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan," katanya.
Klaim Punya Obat Sembuhkan Virus Corona

Penyebaran virus corona di China sangat cepat. Otoritas pemerintah China sendiri sudah melakukan banyak hal untuk mencegah virus yang hingga kini sudah membunuh 41 orang di negara tersebut.

Kabar terbaru, dilansir dari China Morning Post, obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi penderita Virus Corona telah tersedia, namun masih ada sederet pertanyaan berkaitan dengan efektivitas obattersebut.

Menurut ketua tim yang mengurusi virus baru, Zhong Nanshan, obat-obatan itu sudah ada dan bisa dikonsumsi.

Akan tetapi, ia menekankan pada aspek kefektifan obat itu perlu ada penelitian lebih lanjut.

Zhong sendiri merupakan seorang pulmonologis atau ahli paru-paru dari Cina. Pada tahun 2003, ia adalah penemu virus Sars yang juga sempat menggemparkan dunia itu.

Bagi Zhong, karantina adalah salah satu metode efektif untuk mengurangi persebaran Virus Corona.

Sebab, pada 2003 lalu, virus Sars tidak memberikan detail yang pasti, khususnya saat pendeteksian awal.

“Jika pasien yang terkena Virus Corona itu dikarantina tepat waktu, maka jumlah pasien pada tahap akhir akan terus berkurang,” paparnya sebagaimana dikutip dari Guangzhou Daily.

Sementara, Partai Komunis China juga telah membentuk grup pemimpin untuk mengelola epidemi Virus Corona. Keputusan itu diambil saat pertemuan Komite Tetap Politburo yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping.

Grup itu akan diatur oleh Komite Sentral Partai dan akan diarahkan oleh Komite Tetap. Keputusan ini dinilai cukup tepat, sebab mobilisasi sejumlah sumber daya bisa segera dilakukan untuk mencegah persebaran yang lebih masif.

Ini juga merupakan sinyal yang jelas bagi para gubernur provinsi untuk segera bertindak cepat di setiap instruksi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Xi juga meminta orang-orang yang berasal dari etnis apapun untuk bersatu padu meredakan persebaran virus tersebut.

 Pemeriksaan di Pelabuhan Internasional Diperketat, Antisipasi Virus Corona di Karimun

 Dua tahun Alami Kelumpuhan, Akhirnya Nopi Dirawat di RSUD Muhammad Sani, Karimun

Baginya, Cina sedang memasuki masa-masa mematikan dan mencegah infeksi lebih lanjut harus menjadi prioritas pemerintah dan semua masyarakat.

“Pengurus partai dan pemerintah di setiap level harus membuat perencanaan yang matang untuk mengatasi persebaran virus ini,” papar Presiden Xi. Pertemuan itu juga meminta otoritas untuk memastikan kebutuhan di Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, pusat dari persebaran virus tercukupi.

Pasar agrikultural juga harus lebih waspada dan sering menginspeksi produk yang ada.

Perdagangan hewan liar seharusnya bisa dihentikan dan orang-orang wajib menghindari datang bersamaan grup besar dan menjadi bagian dari aktivitas massa.

Tak hanya itu, Presiden Xi juga mengatakan informasi yang akurat terkait kejadian luar biasa ini harus dirilis ke publik secara berkala. Ini juga berlaku di Hong Kong, Macau dan Taiwan.

Selain di Wuhan, beberapa daerah juga sudah mengatasi permasalahan pencegahan virus itu. Seperti yang terjadi di Shanghai, semua bioskop tutup meski sedang ada perayaan tahun baru China.

Bagi yang ingin menikah di kantor registrasi tingkat kota maupun distrik, mau tak mau harus ditunda hingga 14 Februari.

Penyebaran coronavirus atau virus corona
Penyebaran coronavirus atau virus corona (Science News)

Sehingga, para pengantin yang ingin menikah tak boleh memilih tanggal-tanggal di bawah tanggal 14 Februari.

Di Beijing, otoritas telah melarang pelayanan publik transportasi bus sejak Minggu. Termasuk di dalamnya tur dalam kota.

Asosiasi Travel Servis China mengungkapkan sejumlah agensi travel di seluruh dunia telah menangguhkan seluruh grup tur, penjualan tiket pesawat dan paket hotel.

Salah seorang ahli sejarah, Zhang Lifan, berkomentar bahwa tim pemimpin itu memang dibuat karena itu hadi dibawah tekanan yang meningkat.

“Di bawah sistem politik China saat ini, banyak hal yang tidak akan jalan hingga itu diterima oleh Xi,” paparnya. Ia juga berharap tim bisa menyampaikan banyak hal yang cukup membantu mengurangi kepanikan.

“Otoritas di China ini kebiasaan berbicara yang baik-baik saja dan menyembunyikan kabar negatif. Ini bisa menghambat penyembuhan Virus Corona,” bebernya.

Otoritas China dan perusahaan swasta telah bergerak untuk membantu pemerintah menangani kejadian luar biasa ini.

Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasi pihaknya mengirim 1.230 orang untuk menangani kasus ini di garis depan.

“Tiga unit kesehatan dari Shanghai, Guangdong dan tentara bersenjata telah sampai di Hubei,” jelas perwakilan otoritas.(Tribunbatam.id/Elhadifputra/Ian Sitanggang) (Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved