BINTAN TERKINI
Permintaan Gas LPG 3 Kilo di Bintan Timur Meningkat, Dinas Koperasi Gelar Operasi Pasar
PPNS Disperdagin Bintan, Setya Kurniawan mengatakan, operasi pasar ini dilaksanakan lantaran meningkatnya permintaan gas 3 kg di Bintan Timur
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
"Jadi kita belum tahu mekanisme seperti dan prosedur seperti apa," ujarnya.
Roby mengatakan, intinya pihak Pertamina siap melaksanakan arahan dari kementerian ESDM jika wacana pencabutan subsidi gas 3 Kg jadi dicabut pertengahan tahun ini.
Karena menurut Roby wacana tersebut bukan hal yang baru yang dicanangkan oleh pihak terkait.
"Karena sosialisasi terkait kenaikan harga gas sudah kita dapatkan dari tahun 2017 dan pada tahun 2019 juga beberapa tempat di Sumatra Utara menjadi lokasi uji coba kenaikan harga," ujar Roby saat dihubungi TRIBUNBATAM.id.
Dari penghapusan subsidi gas 3 kg tersebut Pemerintah berencana akan menyalurkan gas LPG 3 kilogram dengan skema tertutup kepada masyarakat kurang mampu.
"Untuk data penerima manfaat kita dapat dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)," ujarnya.
Tetapi Roby kembali menegaskan bahwa jika pertangahan tahun Pemerintah mencabut subsidi gas elpiji 3 Kg dan dialihkan ke penerima manfaat maka pihaknya siap melaksanakan hal tersebut.
"Jadi pada intinya kita siap, karena kita pernah melakukan uji coba," ujarnya.
Subsidi Gas 3 Kilogram Bakal Dihapus, Pedagang di Bintan Curhat: Mau Tak Mau Naikkan Harga
Sejumlah ibu rumah tangga dan pedagang makanan kecil-kecilan menjerit mendengar subsidi gas elpiji 3 Kilogram akan dihapus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
Pasalnya, akan lebih memberatkan bagi mereka untuk biaya pengeluaran membeli tabung gas 3 kg yang biasanya disubsidi oleh Pemerintah.
"Jika dihapuskan, harga tabung gas subsidi 3 kg pasti akan naik," kata salah satu ibu rumah tangga di Bintan, Vera, Jumat (17/1/2020).
Ia menyebutkan, dengan harga tabung gas 3 kg yang disubsidi pemerintah seharga Rp 18 ribu, menurutnya sudah meringankan masyarakat dalam hal pengeluaran di dapur untuk memasak.
"Nah jika harga itu naik, otomatis biaya pengeluaran untuk kebutuhan di dapur juga akan bertambah. Jadi kalau bisa pemerintah mempertimbangkan, jangan masyarakat kecil makin diberatkan," ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan salah satu pedagang makan kecil-kecilan serba Rp 10 ribu di Km 16 Bintan, Neni.