Cerita Mahasiswa WNI di China Keluhkan Kekurangan Masker, Harganya Tembus Rp 190 Ribu
Mahasiswa WNI sejumlah daerah di China yang terisolasi mengeluhkan kekurangan masker. Harganya pun kini sudah menembus 100 Yuan atau 190 ribu Rupiah.
WUHAN, TRIBUNBATAM.id - Mahasiswa WNI di sejumlah daerah di China yang terisolasi mengeluhkan kekurangan masker.
Seorang mahasiswa MBBS (kedokteran umum) yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur mengatakan, WNI yang terisolasi di Jingzhou, Xiangyang kekurangan masker.
Dilansir dari TribunSolo.com, harga satu masker terbilang dibanderol dengan harga yang tinggi dari biasanya.
"Kami kekurangan masker, harga masker sudah mencapai 100 yuan (sekitar Rp 190 Ribu)," terangnya kepada Tribunnews.com, Selasa (28/1/2020).
Beberapa negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, berencana mengevakuasi warga mereka dari Wuhan pasca penyebaran virus Corona.
Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, saat ini belum memungkinkan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China.
Sebab, sejak mewabahnya virus corona, Wuhan masih diisolasi.
"Hingga saat ini status Wuhan masih diisolasi, tidak bisa masuk ataupun keluar. Negara-negara tersebut (Jepang, Amerika Serikat) memang menyampaikan keinginan mengevakuasi, namun dari pantauan hingga saat ini masih belum dimungkinkan" kata Faizasyah kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).
Meski begitu, menurut Faizasyah, pemerintah terus mengupayakan langkah-langkah terbaik.
Ia meminta WNI yang berada di Wuhan untuk bersabar. Pemerintah, kata Faizasyah, terus mencari opsi yang memungkinkan.
"Agar mereka (WNI yang berada di Wuhan) bersabar dan meyakini pemerintah terus berikhtiar," kata Faizasyah.
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) masih tersiolasi di China lantaran merebaknya virus corona.
Hal tersebut diceritakan oleh salah seorang WNI Indonesia bernama, Muhammad Kamaluddin Ikhsan yang berasal dari Kalimantan Selatan.
Pihaknya menyebut setidaknya terdapat 55 orang di luar Kota Wuhan yang terisolasi, khususnya di Huangshi, China, di mana keseluruhannya adalah mahasiswa.
"Alhamdulillah sehat semua mahasiswa Indonesia di sini," terangnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (27/1/2020).