Cerita Mahasiswa WNI di China Keluhkan Kekurangan Masker, Harganya Tembus Rp 190 Ribu
Mahasiswa WNI sejumlah daerah di China yang terisolasi mengeluhkan kekurangan masker. Harganya pun kini sudah menembus 100 Yuan atau 190 ribu Rupiah.
Pihaknya juga mengatakan komunikasi dengan KBRI pun berjalan normal.
"KBRI sedang kontak dengan kami, untuk mengirim dana bantuan agar memenuhi keperluan logistik, kemarin kami juga ada rapat dengan Kedutaan Besar RRC," imbuhnya.
Ada WNI Ibu Hamil dan Balita yang Terisolasi
Selain di Huangshi, diberitakan sebelumnya, WNI terisolasi juga ada di daerah Jingzhou, Xiangyang, China.
Hal tersebut diceritakan oleh seorang WNI Indonesia bernama, Muhammad Arief, Perwakilan WNI dan Mahasiswa Jingzhou, juga Anggota PPIT Wuhan ranting Jingzhou, Xiangyang.
"Saya minta tolong juga untuk ditekankan kalau ada Ibu Hamil di sini, sangat berbahaya bila tidak segera dikeluarkan dari daerah karantina," terangnya saat dihubungi Tribunnews.com dalam sebuah pesan WhatsApp, Senin (27/1/2020).
Pihaknya juga mengatakan saat ini seluruh WNI terisolasi untuk keluar daerah Jingzhou, Xiangyang.
Arief berujar, walaupun memang untuk keluar rumah atau asrama tidak dilarang, namun memang sangat disarankan untuk tidak keluar kalau tidak sangat perlu.
Imbauan tersebut sudah terjadi sejak pertama kali Virus Corona merebak, yakni sekitar 24 Januari 2020.
Arief juga mengatakan untuk kebutuhan logistik aman.
"Walaupun memang harga-harga naik," imbuhnya.
• Cerita Mahasiswa Indonesia di Wuhan, Kami Menunggu Kabar KBRI untuk Proses Evakuasi
• Berhasil Keluar dari Kota Wuhan China, Mahasiswi Indonesia Ceritakan Asal Mula Wabah Virus Corona
Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China masih menunggu kabar dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Seorang mahasiswa S2 di sebuah perguruan tinggi di Wuhan, Rio Alfi mengatakan, meski masih memiliki logiatik untuk dirinya dan keluarga, namun ia maish menunggu kabar untuk proses evakuasi ke luar kota.
Virus Corona yang disebut berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, menjadi perhatian bagi Indonesia.
Lebih dari 200 mahasiswa Indonesia berada di Provinsi Hubei, China. Sedangkan di Kota Wuhan, terdapat lebih dari 90 mahasiswa dan WNI.