Fakta-fakta Temuan Jasad Gadis Remaja di Gorong-gorong di Tasikmalaya, Bermula Muncul Kaki

Fakta-fakta penemuan jasad gadis gorong-gorong depan sekolahnya dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber pada Selasa (28/1/2020).

TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi Pembunuhan 

Pada Sabtu (25/1/2020), polisi telah menuju lokasi untuk mengumpulkan berbagai keterangan.

4. Pernah dibully bau lontong

Ade Munir, kerabat DS menceritakan bahwa korban tampak murung beberapa waktu belakangan ini.

DS ternyata pernah dibully bau lontong oleh temannya di sekolah.

Untuk diketahui, ibu DS selama ini berprofesi sebagai pedagang lontong.

Mereka berasal dari keluarga prasejahtera di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Selama ini, DS dikenal sebagai anak yang senang berada di rumah.

Ade menyebut, DS jarang pergi hingga sore apalagi tak pulang.

Ade mengatakan, Wati mengabarkan jika anaknya tampak murung dan lebih senang berdiam diri di rumah.

Kebiasaan tersebut terjadi selama satu pekan sebelum DS menghilang.

"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," tutur Ade, Senin (27/1/2020), mengutip dari Kompas.com.

5. Ada bekas ikatan

Setelah dievakuasi pada Senin (27/1/2020) sore, jasad DS langsung dibawa ke RSU dr Soekardjo untuk dilakukan visum.

Hasil visum menunjukkan, ada sejumlah luka di tubuh DS.

Telinga korban mengeluarkan darah.

Jasad DS (13) di Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
Jasad DS (13) di Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore. (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Selain itu, ada bekas ikatan di lengan kanan korban.

"Dari hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban oleh dr Dippos, telinga kiri korban mengeluarkan darah, lengan kanan korban terdapat bekas ikatan, kepala kiri korban lebam, lidah posisi tergigit, dan tangan kiri ada lebam," kata AKP Dadang Soediantoro, Senin (27/1/2020), mengutip dari Tribun Jabar.

Namun, pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban.

Rencananya, otopsi akan dilakukan pada Selasa (28/1/2020).

"Kami masih terus melakukan penyelidikan," katanya.

(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Jabar, Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved