Dampak Virus Corona, Pembelian Masker di Karimun Meningkat, Apotek dan Toko Obat Raup Untung

Apotek dan toko obat mendapat berkah dibalik kabar Corona yang membuat resah dunia Internasional, termasuk masyarakat Karimun, Provinsi.

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/ElhadifPutra
Seorang warga Karimun membeli masker di sebuah toko obat, Selasa (28/1/2020). Pembelian masker di sejumlah apotek dan toko obat meningkat sejak Virus Corona. 

a. Terutama menjaga kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata, serta setelah memegang instalasi publik, caranya dengan mencuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir setidaknya selama 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan dapat menggunakan sanitizer/Alkohol 70 -80 persen.

b. Hindari mengusap mata hidung dan mulut sebelum mencuci tangan

c. Menutup mulut dan hidung dengan tissu, ketika bersin dan batuk.

d. Gunakam masker dan segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan ketiga memiliki gejala saluran bernafas.

e. Istirahat bisa sedang sakit

f. Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah dan sayur minimal tiga kali perhari, dan makan makanan bergizi.

4. Saran saran

a. Hindari kontak dengan ornag yang sakit infeksi saluran pernapasan.

b. Sering mencuci tangan khususnya setelah kontak dengan pasien dan lingkungan.

c. Hindari menyentuh hewan atau unggas atau hewan liar.

d. Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan

e. Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketiga didaerah outbreak, terutama dsman atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.

f. Setelah kembali dari daerah outbreak konsultasi ke dokter jika terdapat gejala deman atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam angkat bicara terkait kedatangan wisatawan asal Shenzen, China ke Batam melalui Bandara Hang Nadim, Batam.

Menurutnya, kondisi sejumlah wisatawan itu tidak terdeteksi adanya indikasi terjangkit Virus Corona. Dilaporkan ratusan turis asal Shenzen, Tiongkok (China) berdatangan menuju Kota Batam via bandara beberapa hari lalu.

"Yang masuk via bandara sementara tidak ada yang demam," kata Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi, Minggu (26/1/2020).

Tak hanya itu, Didi mengatakan jika penyebaran virus ini dari negara tetangga, Singapura, juga terbilang masih aman.

"Dari pelabuhan laut pun sementara kita diuntungkan karena mereka (turis) telah dilakukan screening dulu di sana," ucapnya.

Sejauh ini pun menurutnya pemerintah masih belum memberikan peringatan terhadap penyebaran virus ini. Walau di beberapa daerah banyak masyarakat telah menolak kedatangan turis asal Tiongkok (China).

"Belum ada ya (warning)," tambahnya.

Bahkan menurutnya, beberapa thermal scanner juga telah disediakan di tiap sektor penting, baik bandara maupun pelabuhan.

Dia meyakini jika warga Batam telah aware terhadap gejala dari virus berbahaya ini.

"Imbauan dan edaran sudah diberikan," katanya.

RSUD Embung Fatimah Siapkan 2 Ruang Isolasi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Kota Batam, Provinsi Kepri menyiapkan ruang isolasi dan dua dokter spesialis.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi bila ada pasien yang terindikasi virus Corona.

"Sebagai rumah sakit rujukan regional untuk Provinsi Kepri, kami siap memberikan pertolongan," kata humas RSUD Embung Fatimah, Nofi Minggu (26/1/2020).

Ruang isolasi dan dua dokter spesialis ini menurutnya dilakukan sesuai standar kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Nofi mengungkapkan, bila ada pasien yang terindikasi terpapar Virus Corona, pasien tersebut akan dirawat secara trpisah mulai dari pelayanan darurat sampai perawatannya.

Sampai saat ini kata Nofi, belum ada indikasi pasien yang terjangkit Virus Corona di RSUD Embung Fatimah.

"Penanganannya jelas khusus dan dirawat terpisah. Yang jelas standar pelayanan sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan," katanya.

Klaim Punya Obat Sembuhkan Virus Corona

Penyebaran virus corona di China sangat cepat. Otoritas pemerintah China sendiri sudah melakukan banyak hal untuk mencegah virus yang hingga kini sudah membunuh 41 orang di negara tersebut.

Kabar terbaru, dilansir dari China Morning Post, obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi penderita Virus Corona telah tersedia, namun masih ada sederet pertanyaan berkaitan dengan efektivitas obat tersebut.

Menurut ketua tim yang mengurusi virus baru, Zhong Nanshan, obat-obatan itu sudah ada dan bisa dikonsumsi.

Akan tetapi, ia menekankan pada aspek kefektifan obat itu perlu ada penelitian lebih lanjut.

Zhong sendiri merupakan seorang pulmonologis atau ahli paru-paru dari Cina. Pada tahun 2003, ia adalah penemu virus Sars yang juga sempat menggemparkan dunia itu.

Bagi Zhong, karantina adalah salah satu metode efektif untuk mengurangi persebaran Virus Corona.

Sebab, pada 2003 lalu, virus Sars tidak memberikan detail yang pasti, khususnya saat pendeteksian awal.

“Jika pasien yang terkena Virus Corona itu dikarantina tepat waktu, maka jumlah pasien pada tahap akhir akan terus berkurang,” paparnya sebagaimana dikutip dari Guangzhou Daily.

Sementara, Partai Komunis China juga telah membentuk grup pemimpin untuk mengelola epidemi Virus Corona. Keputusan itu diambil saat pertemuan Komite Tetap Politburo yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping.

Grup itu akan diatur oleh Komite Sentral Partai dan akan diarahkan oleh Komite Tetap. Keputusan ini dinilai cukup tepat, sebab mobilisasi sejumlah sumber daya bisa segera dilakukan untuk mencegah persebaran yang lebih masif.

Ini juga merupakan sinyal yang jelas bagi para gubernur provinsi untuk segera bertindak cepat di setiap instruksi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Xi juga meminta orang-orang yang berasal dari etnis apapun untuk bersatu padu meredakan persebaran virus tersebut.

Baginya, Cina sedang memasuki masa-masa mematikan dan mencegah infeksi lebih lanjut harus menjadi prioritas pemerintah dan semua masyarakat.

“Pengurus partai dan pemerintah di setiap level harus membuat perencanaan yang matang untuk mengatasi persebaran virus ini,” papar Presiden Xi. Pertemuan itu juga meminta otoritas untuk memastikan kebutuhan di Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, pusat dari persebaran virus tercukupi.

Pasar agrikultural juga harus lebih waspada dan sering menginspeksi produk yang ada.

Perdagangan hewan liar seharusnya bisa dihentikan dan orang-orang wajib menghindari datang bersamaan grup besar dan menjadi bagian dari aktivitas massa.

Tak hanya itu, Presiden Xi juga mengatakan informasi yang akurat terkait kejadian luar biasa ini harus dirilis ke publik secara berkala. Ini juga berlaku di Hong Kong, Macau dan Taiwan.

Selain di Wuhan, beberapa daerah juga sudah mengatasi permasalahan pencegahan virus itu. Seperti yang terjadi di Shanghai, semua bioskop tutup meski sedang ada perayaan tahun baru China.

Bagi yang ingin menikah di kantor registrasi tingkat kota maupun distrik, mau tak mau harus ditunda hingga 14 Februari.

Sehingga, para pengantin yang ingin menikah tak boleh memilih tanggal-tanggal di bawah tanggal 14 Februari.

Di Beijing, otoritas telah melarang pelayanan publik transportasi bus sejak Minggu. Termasuk di dalamnya tur dalam kota.

Asosiasi Travel Servis China mengungkapkan sejumlah agensi travel di seluruh dunia telah menangguhkan seluruh grup tur, penjualan tiket pesawat dan paket hotel.

Salah seorang ahli sejarah, Zhang Lifan, berkomentar bahwa tim pemimpin itu memang dibuat karena itu hadi dibawah tekanan yang meningkat.

“Di bawah sistem politik China saat ini, banyak hal yang tidak akan jalan hingga itu diterima oleh Xi,” paparnya. Ia juga berharap tim bisa menyampaikan banyak hal yang cukup membantu mengurangi kepanikan.

“Otoritas di China ini kebiasaan berbicara yang baik-baik saja dan menyembunyikan kabar negatif. Ini bisa menghambat penyembuhan Virus Corona,” bebernya.

Otoritas China dan perusahaan swasta telah bergerak untuk membantu pemerintah menangani kejadian luar biasa ini.

Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasi pihaknya mengirim 1.230 orang untuk menangani kasus ini di garis depan.

“Tiga unit kesehatan dari Shanghai, Guangdong dan tentara bersenjata telah sampai di Hubei,” jelas perwakilan otoritas. (Tribunbatam.id/ayf/ian/dna/Tribunnews.com/Mafani Fidesya Hutauru/TribunJogja.com/Bunga Kartikasari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved