TIMNAS INDONESIA
Fakhri Husaini Beberkan Alasan Tolak Tawaran PSSI jadi Asisten Shin Tae-yong: Mereka Meremehkan
Fakhri Husaini Beberkan Alasan Tolak Tawaran PSSI jadi Asisten Shin Tae-yong, Simak Wawancara Eksklusif Disini!
Tapi kalau yang dipilih PSSI Shin Tae-yong, kata Danur, dia akan jadi pelatih 3 tim; Timnas senior, Timnas U-23 dan Timnas U-19. Kecuali Timnas U-16 dia gak ikut campur.
Terus Danur ngomong ---- Coach Fachri tetap masuk. PSSI tetap menginginkan Coach Fakhri menjadi bagian Timnas U-19. Saya tanya apa maksudnya? Asisten pelatih atau tetap jadi pelatih? Tapi dari saya mendengar dari pembicaraan sebelumnya, bahwa Shin Tae-yong bakal menangani 3 tim, berarti saya bukan pelatih kepala lagi, kan?
Kalau bukan pelatih kepala, saya tak punya otoritas apapun di Timnas U-19. Menentukan materi latihan, memilih dan memasang pemain, saya sudah gak punya lagi. Dasarnya apa menempatkan saya sebagai asisten pelatih? Itu mereka tak bisa jawab.
Apa yang ada di pikiran Coach Fakhri saat tidak mendapat jawaban dari PSSI?
Saya yakin mereka menempatkan saya sebagai asisten pelatih karena mereka tak percaya dengan pelatih lokal. Saya sebagai pelatih lokal langsung berpikir ke situ.
Berarti Kalian tak percaya sama saya sebagai pelatih lokal, saya ngomong begitu. Berarti kalian meremehkan saya.
Saya kalian anggap hanya 1/3 Shin Tae-yong, kan? Kalau dia 1 kalian berikan tiga tugas, berarti pelatih lokal disamakan dengan 1/3-nya dari Shin Tae-yong. Itu sangat menghina kami.
Baik, itu alasan pertama. Ada alasan lain hingga anda menolak tawaran PSSI jadi asisten pelatih Shin Tae-yong?
Kalau saya terima jabatan itu. Berpikir diri pribadi. Sebenarnya enak sekali jabatan itu.
Dia (asisten) tak diberikan beban dan tanggungjawab. Tim hancur ada di tangan pelatih kepala.
Asisten pelatih bisa sembunyi di balik ketiak Shin Tae-yong.
Kalau berpikir untuk diri sendiri saja dan kenikmatan semata. Pasti saya terima.
Lantas mengapa tak diambil saja tawaran itu?
Kalau saya jadi asisten, asisten saya di U-19 kemana? Tim dan staf saya kemana? Kami berjuang setengah mati, mulai seleksi pemain, sampai latihan, sampai tim ini lolos kualifikasi. Kemana mereka? Kalau saya jadi asisten pelatih. Mereka (PSSI) tak bisa jawab juga.
Jadi 2 hal itu yang membuat saya menolak menjadi asisten pelatih tim nasional.