Waspada Virus Wuhan: Pemerintah Singapura Mulai Berlakukan Pembagian 4 Masker Ditiap Keluarga

Di Singapura terdapat 10 kasus yang tengah menunggu konfirmasi terkait virus Wuhan, dan kesemua itu adalah wisatawan yang berasal dari provinsi Hubei.

dok. TODAY
Ilustrasi - Penduduk Singapura 

TRIBUNBATAM.id, SINGAPORE - Sebanyak 1,37 juta keluarga/rumah tangga di Singapura akan diberikan setidaknya empat masker bedah pada disetiap rumah. 

Hal ini diumumkan langsung oleh Pemerintah Singapura pada hari Kamis (30/1/2020) waktu setempat. Peraturan itu menegaskan bahwa hanya orang yang tidak sehat yang harus mengenakan masker.  

Sekitar 5,2 juta masker akan diberikan dan akan tersedia secara progresif pada Sabtu,1 Februari 2020, di 89 pusat komuniti dan 654 komite residen. 

Masker-masker ini nantinya akan dibagi secara gratis dan akan dikirimkan kepada mereka yang rentan dan tidak bisa keluar rumah untuk mengambilnya. 

Sekitar 5,2 juta masker untuk lebih dari 1,3 juta keluarga akan diberikan dengan cara tersebut, namun selama sembilan hari terakhir, Pemerintah Singapura akan melepaskan lima juta masker kepada pengecer/penjual. 

Penyebaran masker gratis ini juga diprioritaskan untuk pasokan dilembaga medis ataupun Rumah Sakit. 

Singapore Armed Forces (SAF), yang telah bekerja sepanjang waktu untuk mengemas masker, akan bekerjasama dengan Asosiasi Rakyat untuk mendistribusikan masker-masker tersebut.

Melansir The Straitstimes, saat ini, di Singapura terdapat 10 kasus yang tengah menunggu konfirmasi terkait virus wuhan, dan kesemua itu adalah wisatawan yang berasal dari provinsi Hubei, China. 

Pakar kesehatan Singapura mengatakan, bahwa tidak ada penyebaran virus di Singapura, sehingga orang yang dalam kondisi sehat tidak disarankan untuk memakai masker. Namun, jika terdeteksi ada yang tidak sehat di dalam satu keluarga, maka mereka dapat meminta bantuan kepada tim medis setempat. 

Sementara itu, sebanyak 92 warga Singapura di Wuhan telah tiba di Singapura dengan penerbangan Scoot pada hari Kamis (30/1/2020) pagi. 

Pesawat penjemput tersebut sebelumnya meninggalkan Singapura pada hari Rabu (29/1/2020) dengan membawa sejumlah warga Singapura yang ada di provinsi Tiongkok.

Warga Singapura yang telah kembali akan menjalani pemeriksaan medis setiba di Bandara Changi.

Sebagian penumpang yang sempat menderita demam atau gejala pernapasan langsung dibawa ke rumah sakit rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara penumpang yang tersisa, termasuk para Petugas Konsuler MFA yang memfasilitasi kembalinya warga Singapura dari Wuhan, akan dikarantina selama 14 hari. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini tengah mempertimbangkan untuk mengeluarkan peringatan untuk masyarakat dunia dikarenakan jumlah kematian yang melonjak akibat penyebaran virus corona yang hingga kini telah bertambah menjadi 170 jiwa. 

Badan WHO mengatakan, Komite Daruratnya akan mengadakan pertemuan kembali secara tertutup pada hari Kamis (30/1/2020) untuk memutuskan apakah nantinya penyebaran virus baru dari China ini ditetapkan sebagai kondisi darurat secara Global atau sebaliknya. 

"Dalam beberapa hari terakhir perkembangan virus di beberapa negara terdampak, terutama penularan dari manusia ke manusia, membuat kami khawatir," kata ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa. 

"Meskipun jumlah kasus virus di luar negara China masih relatif kecil, justru memiliki potensi wabah yang jauh lebih besar." (liasisvitadinatri)  

Gramedia Adakan Try Out di Batam, Persiapkan Siswa Sekolah Dasar Hadapi Ujian

Viral Usai Menangis Tak Dapat Hadiah Juara Lomba Lari 21 KM, Gadis CIlik Dapat Banjir Sumbangan

Video Detik-detik Lina Sebelum Meninggal: Pingsan Seperti Orang Sujud & Kejang, Teddy Sempat Emosi

Gunakan Seragam Polisi, Seorang Pria Lompat dari Fly Over Jamin Ginting Medan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved