Tak Perlu Keluar Daerah, RS Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang Buka Layanan Kesehatan Jantung

Tidak perlu keluar daerah, layanan kesehatan seputar jantung kini bisa ditemukan di Rumah Sakit (RS) Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang.

TribunBatam.id/Dokumentasi RS Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang
Tenaga kesehatan Rumah Sakit Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang saat mencoba operasional laboraturium kateterisasi jantung. 

TANJUNGPINANG,TRIBUNBATAM.id - Layanan kesehatan seputar jantung kini bisa ditemukan di Rumah Sakit (RS) Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang.

Selain memiliki operasional laboraturium kateterisasi jantung, rumah sakit ini juga memiliki operasional laboraturium pembuluh darah.

Otoritas RS Raja Ahmad Tabib juga membuka pelayanan kateterisasi jantung atau layanan untuk mendeteksi kondisi jantung serta mengatasi berbagai penyakit jantung.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kepri, Tjejep Yudiana mengatakan, alat untuk kateterisasi jantung dan pembuluh darah sudah disiapkan sejak satu tahun yang lalu dan terus dipelihara dan uji coba di bawah pengawasan dokter ahli jantung.

"Alhamdulillah sekarang sudah diresmikan pelayanan kateterisasi jantung dan pembuluh darah," katanya, Sabtu (01/02/2020) lalu usai peresmian.

Dengan adanya layanan baru ini, masyarakat yang berada di Tanjungpinang dan Bintan tidak perlu berobat keluar daerah.

"Rumah sakit ini terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan mengikuti jejak rumah sakit terdahulu yang ada di Batam," sebutnya.

Ia menyebutkan, alat yang dimiliki untuk kateterisasi jantung, merupakan alat yang paling canggih. Sehingga dalam memberi pelayanan bisa mendapatkan hasil yang optimal.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit dr Elfiani Sandri menyampaikan, saat ini faktor resiko penyakit jantung seperti hypertensi pada masyarakat di Tanjungpinang masih tinggi.

"Sehingga peningkatan pelayanan harus ditingkatkan, dengan membuka layanan kateterisasi jantung dan pembuluh darah ini,"ucapnya.

Ia menjelaskan, mulai 2017 lalu, rumah sakit ini sudah membuka pelayanan jantung dengan peralatan yang lengkap. Saat ini barulah diresmikan pelayanan lebih lanjutnya. Yakni, kateterisasi jantung.

"Kalau sebelumnya pasien di rujuk ke Batam atau pengobatan ke luar Kepri, kini bisa kami akomodir," ungkapnya.

Alur Penanganan RSUD Raja Ahmad Tabib Tangani Suspect Corona

Viral virus corona, Rumas Sakit (RS) Raja Ahmad Tabib Tanjungpinangpun telah mempersiapkan standar penanganan bila ada pasien terindikasi Virus Corona.

Meski saat ini belum ada pasien yang terindikasi, persiapan matang perlu dilakukan.

Hal ini disampaikan oleh dr. Fersia Iranita Liza, dr. Asep Guntur Sapari, dan dr. Haivan Kusuma Aji.

dr. Haivan menjelaskan, evakuasi dilakukan mulai di depan pintu Instalasi Gawat Darurat (IGD). Namun, evakuasi tidak pada ruangan pasien pada umumnya.

"Jadi jalurnya dari depan IGD lewat samping menuju ruang isolasi. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan dahulu, hingga mengecek darah pasien," ucapnya, Selasa (28/1/2020).

Bila terbukti, maka pasien tersebut harus mendapat perawatan intensif serta dibawa pada ruang isolasi yang ada di lantai 5 ruang Dahlia.

"Tetap jalurnya khusus ya, sampai menggunakan lift juga khusus. Jadi jalur ini tidak dilewati petugas lainnya, dan pasien lain," ujarnya.

Sementara dokter lainnya, dr. Fersia Iranita Liza menuturkan, saat berada di lantai 5 jalur masuk ruang Dahlia pun akan disterilkan hingga menuju ruang isolasi.

"Jadi kami pastikan saat membawa pasien, tidak ada petugas yang ada dijalur ruangan ini," tegasnya.

"Ruang isolasi ada 3 kamar, dan 6 kasur. Tapi khusus penderita virus Cirona ada 2 bet," tambahnya menerangkan sambil berjalan menuju ruang isolasi.

Ia pun menjelaskan mulai dari alat, dan kelengkapan petugas yang menangani pasien tersebut.

"Dari petugasnya juga pasti steril, dengan menggunakan kostum khusus, dan peralatan lengkap juga," ucapnya dalam menjelaskan satu persatu perlengkapan di ruangan itu.

Bantah Tangani Pasien Terindikasi Virus Corona

Pihak RSUP Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang sebelumnya membantah ada menangani pasien terpapar virus Corona.

Ditemui Tribunbatam.id, Humas RSUP Santi mengatakan, sampai saat ini tidak ada menangani pasien terkena virus tersebut.

"Jadi tidak benar hal itu. Untuk masalah chat grup whatsaap hanya sepotong saja screnshootnya, sambungan pesan itu sudah dijelaskan lagi, bahwa tidak ada," katanya, Senin (27/1/2020).

Ia menjelaskan, saat itu memang ada pasien anak laki-laki umur 3 tahun yang berobat di RSUP. Namun, pasien hanya menderita ISPA.

Terapkan Sistem Cabut Undi Tentukan Kios Pedagang Pasar Tanjung Batu, Perusda: Jangan Disewakan

Cerita Anggota TNI/Polri Kawal Massa Tolak WNI dari Wuhan ke Natuna, Kurang Tidur Sudah Biasa

"Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien menderita ISPA," ujarnya.

Disampaikannya juga, sangat menyayangkan beredarnya potongan screnshoot tersebut.

"Apalagi terkait virus ini sudah mendunia. Jangan sampai kita membuat resah orang," sebutnya.

Sebelumnya, baru-baru ini grup aplikasi WhatsApp dihebohkan salah satu percakapan grup yang tertulis ICU Raja Ahmad Tabib.

Dalam percakapan itu, salah satu akun menuliskan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sedang ada pasien suspect virus Corona rujukan dari Lagoi. Namun hal ini segera dibantah pihak RSUP Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang.(TribunBatam.id/Endrakaputra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved