VIRUS CORONA

Sikap Pegawai Pemkab Natuna Tanggapi Virus Corona, Terpenting Tetap Jaga Kesehatan

Pantauan Tribun, Selasa (4/2/2020) di ruang gedung Pemerintahan Kabupaten Natuna, seluruh pegawai yang bertugas di ruangan tidak menggunakan masker.

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id/ICHWAN NUR FADILLAH
Ilustrasi masker 

Meski terlihat santai, namun sikap dan pandangan prajurit Batalyon Komposit 1/Gardapati, Natuna.

Bersama anggota lainnya, mereka membantu proses pengamanan gelombang aksi massa yang menolak WNI dari Wuhan diobservasi di Natuna.

"Butuh tenaga ekstra. Bukan membantu mengangkat barang-barang ratusan WNI. Tapi menghalau massa aksi demonstrasi yang menolak. Dari pagi hingga malam, massa terus memadati pintu bandara, apalagi jelang kedatangan WNI," ujar Frengki, Senin (3/2/2020).

Frengki yang ikut terlibat waktu pengamanan di pintu bandara mengaku lelah tidak tidur sudah biasa baginya.

"Capek dan lelah hingga tidak tidur itu sudah biasa bagi kami, Bang. Namun perihal pengawalan seperti ini (virus corona) agak sedikit waspada juga, namanya juga virus kan tidak kelihatan. Kalau berperang melawan musuh sudah tugas," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan seorang personel Polresta Natuna, Sijabat. Ia bertugas mengawal aksi demonstrasi massa unjuk rasa, Senin (3/2/2020) siang di Kantor DPRD Natuna.

"Saya sudah hampir 15 tahun bertugas di sini. Baru kali ini lah ada aksi demonstrasi yang besar oleh masyarakat. Banyak juga menyita tenaga personel yang berjaga. Saya sampai bilang ke istri dan keluarga jangan hubungi saya dulu iya, saya lagi bertugas," lanjut Sijabat bercerita.

Terkait maraknya informasi tentang ratusan WNI dari kota Wuhan yang merupakan sumber virus corona juga membuat keluarganya selalu sedikit waspada.

"Sebenarnya tidak begitu daruratnya, tapi masyarakat sudah sangat khawatir. Iya beginilah kami jadinya mengawal," ucapnya.

Pantauan TribunBatam.id, sepanjang jalan pintu kedatangan Bandara Lanud Raden Sajad, hingga ke kantor DPRD beberapa petugas tampak berjaga sejak pagi hari.

Mereka mengantisifasi gelombang massa yang berunjuk rasa.

Tidak hanya itu, bahkan pada saat pengawalan hingga siang hari sejumlah petugas gabungan dari personel Brimob Polda Kepri, TNI Al, dan TNI AD dari berbagai satuan terlihat mulai lelah.

Saat gelombang massa demonstrasi bubar mereka bahkan mengistirahatkan diri dibawah pohon dan beberapa gubuk yang ada.

Tolak WNI dari Wuhan Diobservasi di Natuna

Aksi unjuk rasa masyarakat Natuna terus memuncak. Tidak hanya di pintu Bandara Raden Sajad, gelombang masa terlihat di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri.

Pantauan TribunBatam.id, Senin (03/02/2020) pagi, di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna ratusan masyarakat yang terdiri dari pemuda dan mahasiswa memenuhi halaman kantor DPRD.

Mereka menolak Natuna sebagai tempat observasi ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China Minggu (2/2/2020) kemarin.

"Kami meminta pemerintah segera menarik ratusan WNI yang ditempatkan di kampung kami, disini bukan tempat untuk penyakit," teriak orator Tiyan seorang mahasiswa STAI Natuna dengan suara lantang.

Teriakan itu pun sontak diikuti oleh ratusan demonstran lainnya. Aktivitas demonstrasi itu begitu riuh.

Mereka menggunakan alamamater kampus, tak kalah menarik ratusan demonstrasi baik ibu rumah tangga yang terlibat tak lupa menggunakan masker.

"Pemerintah tolong lah pikirkan kami warga Natuna. Kami tidak meminta mereka keluar Natuna, namun setidaknya mereka jangan ditempatkan di dekat permukiman warga. Setidaknya mereka diletak di KRI di sebuah pulau lah," ujar seorang warga lainnya, Nata.

Kata dia, WNI dari Wuhan yang menjalani observasi tidak jauh dari rumah yang ia tinggali.

"Tempat ratusan WNI itu di hanggar Bandara, tidak jauh dari permukiman warga. Terus tadi pagi mereka beraktivitas berolahraga, radius mereka tinggal kan sangat dekat," lanjut Nata yang tinggal di Penida, Ranai tidak jauh dari lokasi WNI di karantina.

Akibat hal itu, kata dia ratusan warga Penida, Ranai meninggalkan rumah masing-masing.

(tribunbatam.id/Beres Lumbantobing/Thom Limahekin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved