Fadli Zon Kritisi 100 Hari Kenerja Jokowi, Sebut Banyak Krisis yang Bermunculan dan Harus Dibenahi

Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dr Fadli Zon MSc menyatakan bahwa 100 hari pertama periode kedua pemerinta

Editor: Eko Setiawan
Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon - Fadli Zon menceritakan bagaimana upaya yang telah dilakukan oleh Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab untuk kembali ke Indonesia 

JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Fadli Zon menilai 100 hari kinerja Pemerintahan yang di Pimpin Presiden Joko Widodo harus diperbaiki.

Pasalnya, dikepemimpinannya di Priode ke dua ini banyak bermunculan sejumlah krisis.

Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dr Fadli Zon MSc menyatakan bahwa 100 hari pertama periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditandai dengan mencuatnya sejumlah krisis.

Acep Bunuh Istrinya Karena Ketahuan Selingkuh, Sempat Rekayasa Kejadian saat Diperiksa Polisi

Nyaris Sambar Tangki BBM, Kanwil DJBC Khusus Berjibaku Padamkan Api di Pulau Merak

"Mulai dari krisis yang dialami oleh perusahaan asuransi pelat merah Jiwasraya, krisis perbatasan di perairan Natuna Utara, krisis kepercayaan akibat tertangkap tangannya komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum), krisis penegakkan hukum akibat pelemahan kerja KPK, krisis Asabri, hingga krisis virus corona, yang kini telah menjadi ancaman serius bagi perekonomian Indonesia," katanya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Tentu saja , menurut Fadli Zon, semua itu bukan perkembangan yang kita harapkan.

"Sesudah melewati pesta demokrasi yang mahal dan menelan banyak korban jiwa, kita berharap ada kondisi yang lebih baik sesudahnya."

"Kini, harapan itu seperti membentur tembok tebal.Memang, tak semua krisis tadi sepenuhnya berada di dalam kontrol Pemerintah."

Namun, kata Fadli Zon, sesudah semuanya mencuat, kita berharap Pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasi agar tidak muncul krisis yang lebih parah lagi.

"Salah satu dampak krisis yang telah menghadang di depan mata adalah pelemahan ekonomi dunia akibat wabah virus corona."

"Wabah tersebut telah melumpuhkan aktivitas ekonomi di sejumlah wilayah di Cina, sehingga membuat permintaan minyak mentah mereka turun hingga 20 persen."

"Angka tersebut sangat besar dampaknya bagi perekonomian dunia."

Apalagi, menurut Fadli Zon, Wuhan juga adalah satu produsen bahan baku bagi industri elektronika dan otomotif dunia.

"Meskipun ketergantungan industri elektronika dan otomotif kita tak begitu besar pada Cina, namun dampak virus corona telah memukul industri pariwisata kita."

China Berikan Rahasia Bagai Mana Sukses Mambangun Rumah Sakit Secepat Kilat

Padahal, kata Fadli Zon, saat ini, sektor pariwisata adalah salah satu andalan penghasil devisa kita, yang nilainya mencapai US$ 19,29 miliar pada 2018.

"Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), jumlah kunjungan wisatawan asing mencapai 16,11 juta orang pada 2019."

"Dari jumlah tersebut, kontribusi turis Cina mencapai 12 persen."

Tidak Mau Diberhentikan, Polisi Terpaksa Tembak Ban Mobil Kurir Sabu Hingga Terbalik Dijalanan

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved