Terungkap JK Pernah Usaha Cari Harta Karun Hingga Barber Shop yang Rugi Karena Tren Rambut Gonrong
Usaha barber shop itu, lantas bangkrut bukan karena salah kelola atau pecah kongsi. Tren rambut gondrong jadi pemicu
Jauh sebelumnya, tepatnya awal 70an, Pak JK kepikiran membuka usah Barber Shop.
Alasan JK kala itu, sebab selama ini tukang cukur yang beroperasi di Makassar sangat tradisional dan konvensional.
Handuknya dipakai berkali kali, satu handuk digilir dari pelanggan ke pelanggan lainnya. “Belum pisau cukur buatan Cheko hanya jeda ketika diasah, sabun dan sikat bulu yang digunakan membuat bulu kuduk merinding,” tutur JK Kepada Uceng, sapaan akrab Husain Abdullah.

Usaha itu dikelola sahabatnya, HM Alwi Hamu. Kini Alwi Hamu, jadi owner Harian FAJAR di Makassar.
Venue usaha, strategis di salah satu sudut Gedung Percetakan Bhakti Baru (Kantor lama Harian Fajar) di Jl. Ahmad Yani, Makassar, sekitar 200 meter dari kantor Balai Kota, Makassar.
Kala itu, modalnya, enam orang ahli pangkas rambut didatangkan dari Madura, dilengkapi tempat duduk khas barber shop merek Takara yang lagendaris juga sebanyak 6 unit ditambah perlengkapan lain yang moderen pada masanya.
Walhasil inilah tempat cukur rambut paling referesentatif di Makassar pada masanya.
Untuk mengukuhkannya sebagai rumah potong rambut kelas menengah, diadakanlah grand launching diwarnai dengan pemotongan rambut perdana Walikota Makassar yang saat itu masih bernama UjungPandang, HM. Dg. Patompo.
Itulah langkah pertama perjalanan usaha cukur rambut Pak JK yang kemudian hanya seumur jagung.
Bukan karena pecah kongsi. Tapi usaha ini hanya ramai beberapa bulan setelah peresmiannya.
Sesudah itu, gulung tikar. Setiap saya datang potong rambut, saya tanyakan jumlah pengunjungnya bagaimana, kata JK mengenang. Awalnya bagus, lama kelamaan makin menurun. Tidak banyak yang datang potong rambut. Mengherankan padahal tempatnya bagus.
Karena penasaran, Pak JK lalu menanyakan khusus penyebabnya, tentu bukan karena takut rugi karena investasinya tidak besar tapi sayang kalau fasilitas cukur moderen ini tidak berjalan seperti harapan.
Ternyata jawaban tukang cukurnya cukup mengejutkan; ia kehilangan pasar dan membuatnya sepi pengunjung akibat trend rambut yang melanda dunia saat itu, termasuk Indonesia, rambut gondrong.

“Super grup rock dunia seperti Deep Purple, Led Zeplin dan juga band band rock dalam negeri sebut saja God Bless atau The Rollies, personel personelnya mulai dari teknisi, sampai vocalis semua berambut panjang. David Coverdale vocalis Deep Purple rambutnya lebat sebahu, apalagi Ahmad Albar, diameter kribonya sebesar nampan. “
Sejak model rambut gondrong melanda dunia, yang datang potong rambut terbilang jari dan jaraknya lama. Para tukang cukur lebih banyak duduk menghayal dan gantian memangkas rambutnya. Mereka hanya berusaha bertahan hidup.