HEADLINE TRIBUN BATAM

Saya dan Pak Is Fine Saja! Soerya-Isdianto Diisukan Pecah Kongsi, Pilgub Kepri Bisa Tiga Pasang

Muncul isu bahwa Ketua DPD Soerya Respationo dan Plt Gubernur Kepri Isdianto --yang sebelumnya sudah solid– kini terancam pecah kongsi.

wahyu indri yatno
halaman 01 TB 

Saya dan Pak Is Fine Saja, Soerya-Isdianto Diisukan Pecah Kongsi, Pilgub Kepri Bisa Tiga Pasang

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kepri September 2020 nanti, peta politik terus dinamis.

Terbaru, muncul isu bahwa Ketua DPD Soerya Respationo dan Plt Gubernur Kepri Isdianto --yang sebelumnya sudah solid– kini terancam pecah kongsi.

Dua sosok yang sebelumnya sudah mendeklarasikan untuk maju bersama itu diam-diam membangun komunikasi politik dengan bakal calon lainnya.

Sejumlah sumber Tribun menyebutkan, Soerya sedang membangun komunikasi politik yang intensif dengan Bupati Bintan Apri Sujadi yang juga Ketua DPD Partai Demokrat.

Sementara Isdianto dikabarkan sedang berupaya disandingkan dengan Marlin Agustina Rudi yang juga istri Wali Kota Batam H Muhammad Rudi.

Soerya sendiri ketika dikonfirmasi mengaku tidak mempersoalkan isu itu.

Namun, dia juga menyebutkan bahwa berbagai kemungkinan bisa saja terjadi karena politik itu sangat dinamis.

Namun, secara tersirat, Ketua DPD PDI

Isdianto Diminta Maju Gubernur di Pilgub Kepri, Soerya: Saya Tak Akan Menghalangi Hak Politiknya

Perjuangan Kepri itu menyebut bahwa saat ini ada diga calon yang merapat untuk menjadi pendampingnya.

"Kita tetap optimistis. Pak Isdianto sama saya fine-fine saja. Ada isu begitu, ya, tak apa-apa. Ada dua sampai tiga nama yang merapat. Tapi, ya, kita lihat saja," ujar Romo sapaan akrab mantan Wakil Gubernur Kepri ini.

Sayangnya, Soerya tidak menyebutkan tiga sosok yang merapat tersebut.

Soerya juga mendengar isu bahwa Isdianto digadang-gadang akan maju sebagai Kepri 1 atau calon gubernur.

Termasuk juga nama lain yang dipasangkan dengan Isdoanto. Mulai dari Marlin, juga Isdianto dengan mantan Wali Kota Padang Fauzi Bahar.

Namun, ia sendiri belum bertemu dengan Isdianto untuk mengkonfirmasi isu tersebut.

Jika hal itu memang terjadi, Soerya berjiwa besar saja dan tak mempermasalahkan. Jika benar, Soerya meminta Isdianto terbuka saja meskipun hal itu pahit.

"Itu adalah hak politik Beliau. Hanya saja, rekomendasi partai (PDIP) tak mungkin untuk Pak Is. Ayo kita sama sama berjuang, kalau begitu. Tapi sampai saat ini kita masih fine-fine saja,” katanya.

"Sekali lagi, saya tidak akan pernah menghalangi hak politik beliau, silahkan beliau pilih jalan yang beliau anggap terbaik dan juga sebaliknya saya, saya pun akan menyesuaikan," tegas Soerya.

Soerya mengklaim hingga saat ini tidak kurang dari 500 paguyuban/ormas dan organisasi profesi memberikan dukungan kepadanya menjelang Pilkada.

Dukungan itu bahkan dinyatakan secara tertulis sehingga membuat dirinya semakin yakin untuk maju.

Soerya sendiri mengatakan, hingga saat ini masih menunggu rekomendasi DPP Partai PDI Perjuangan.

Ia optimistis mendapat mandat penuh karena partai tersebut lebih mengutamakan kadernya untuk maju di Pilkada, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Isdianto-Marlin

Ahar Sulaiman, Ketua TimPilgub Kepri dari kubu Isdianto tak menampik bahwa dinamika politik saat ini memang semakin tinggi. Menurut Ahar, semuanya sedang berproses, termasuk hubungan Soerya dan Isdianto.

“Tetapi, apakah keduanya pecah kongsi, jangan tanyakan kepada saya. Silakan tanyakan kepada Pak Soerya atau Pak Isdianto,” kata Ahar kepada Tribun, Senin (10/2/2020) sore.

Ahar juga tak menampik jika Tim Pemenangan Isdianto sudah beberapa kali bertemu dengan Tim Pemenangan Marlin, istri Rudi.

“Bahkan kami sudah mau melakukan rapat finalisasi mengenai Isdianto maju bersama Marlin,” jelas Ahar.

Menurut Ahar, keputusan Isdianto pisah dari Soerya dan maju sendiri pada Pilgub Kepri nanti banyak pertimbangan.

Semuanya karena permintaan masyarakat, termasuk sambutan positif ketika digandengkan dengan Marlin.

“Jadi, secara empiris dan teoritis, keduanya cocok untuk maju bersama-sama,” ungkap Ahar.

Secara empiris, Isdianto-Marlin mendapat sambutan positif dari masyarakat. Secara teoritis, beberapa lembaga survei menyatakan pasangan Isdianto-Marlin memiliki performance yang baik.

Jika keduanya bergandengan, Partai Nasdem tentu saja akan menjadi peluang terkuat sebagai kendaraan mengingat HM Rudi adalah Sekretaris DPD Partai Nasdem Kepri.

Itu artinya, keduanya harus mencari empat kursi lagi untuk bisa mendapatkan syarat minimal.

Soerya-Apri

Terkait isu bahwa Soerya akan bersanding dengan Apri Sujadi juga bukan tanpa alasan. BendaharaDPD Partai Demokrat Kepri, Hotman Hutapea mengakui bahwa Soerya dan Apri cukup intens membangun komunikasi politik.

“Pak Soerya dan Pak Apri beberapa kali melakukan pertemuan,” kata Hotman.

Hanya saja, Hotman belum bisa memastikan, apakah komunikasi kedua pimpinan partai itu sudah mencapai titik final.

Namun, dia menyakini Soerya-Apri kemungkinan besar akan maju bersama-sama di Pilgub Kepri.

“Mudah-mudahan Pak Soerya dan Pak Apri,” kata Hotman berulang kali.

Perkembangan konsolidasi ini tentu saja membuat isu pilgub semakin dinamis dan terbuka peluang tiga pasangan calon yang akan maju.

Sebab, Ismeth Abdullah juga semakin solid bakal maju bersama Bupati Meranti Irwan Nasir. Saat berkunjung ke Tribun Batam, beberapa waktu lalu, Ismeth tidak menampik bahwa ia akan maju dengan mantan Camat Lubukbaja, Batam itu,

"Pasangan yang serius sekarang Irwan Nasir. Beliau pernah jadi staf saya di Provinsi Kepri. Mantan Camat Lubukbaja, masyarakat Batam sudah kenal dia," ungkap Ismeth yang juga menyebutkan bahwa pemilihan Irwan juga karena keahliannya dalam pengelolaan keuangan. (bob/leo/tom/dna/rus)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved