Jelang Pemulangan Mahasiswa yang di Observasi di Natuna, Masyarakat Diimbau Tidak Cemas

Menjelang kepulangan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya dari Natuna, Tim Trauma Healing menggelar sosialisasi ke seluruh civitas akademika terkait

Editor: Eko Setiawan
istimewa
Pegawai Kemkes sedang berolahraga dengan WNI dari Wuhan yang diobservasi di Natuna, Senin (3/2/2020) 

SURABAYA, TRIBUNBATAM.id - Mahasiswa Indonesia yang di Observaso setiba dari Wuhan sebentar lagi kan di pulangkan ke daerah masing-masing.

Menjelang kepulangan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya dari Natuna, Tim Trauma Healing menggelar sosialisasi ke seluruh civitas akademika terkait edukasi Corona virus secara psikologi.

Kegiatan itu berlangsung di gedung T-14 lantai 4, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya, Rabu (12/2/2020).

Gadis Remaja Tewas Usai Diperkosa Mantan Kekasihnya, Sempat Koma Selama 2 Hari

Rayakan Ulang Tahun Leting, 7 Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Narkoba di Rom Karaoke

Oknum ASN Lampung Ditangkap Polisi, Bawa Sabu 1 kg yang Dibungkus Teh China

Diawal kegiatan, tim healing membagikan kusioner untuk mengetahui terkait kecemasan mahasiswa terhadap virus Corona.

Hal ini dilakukan sebagai dasar pelaksanaan trauma healing dan edukasi secara psikologi yang juga mampu mempengaruhi kesehatan.

Hampir 200 peserta hadir untuk mendengarkan kesaksian orang tua, serta penjelasan materi dari para dokter.

Tujuannya agar tidak ada kecemasan tertular virus Corona menjelang kedatangan mahasiswa dari Wuhan yang kini tengah menjalani observasi di Natuna.

Prov Subandi, orang tua dari Brandy Juan mengaku bahagia lantaran anaknya akan segera kembali berkumpul dengan keluarga.

 

"Perasaan saya sangat bahagia karena sebentar lagi mahasiswa bisa kembali berkumpul dengan keluarga, dia disana dari awal selau enjoy tidak ada kekhawatiran terkena virus, terakhir kali komunikasi juga dia sehat walafiat," kata kata Prov. Subandi orang tua dari Brandy Juan.

"Dengan adanya keterangan tertulis nanti semoga masyarakat tidak takut dan justru mendukung agar mereka tidak merasa dikucilkan," imbuhnya.

Selain itu, Anggota Tim Trauma Healing, Dr Diana Rahmasari M Si Psikolog mengatakan, mereka yang akan datang dari Wuhan memunculkan 2 kondisi psikologis, kecemasan dan depresi.

"Kami akan melakukan assesment dari 9 mahasiswa yang datang nanti mana yang mengalami stress dan depresi dan mana yang tidak," kata Diana.

"Jika ada yang mengalami, kami akan melakukan konseling individu dan lain-lain, jika tidak mengalami kami akan lakukan upaya preventif, kami akan mengedukasi, memberikan pelatihan-pelatihan seperti menajemen stress, regulasi emosi, dll kepada 9 mahasiswa Unesa nanti," jelas perempuan yang juga sebagai ketua jurusan psikologi di Unesa.

Menanggapi kemungkinan penolakan dari masyarakat untuk kedatangan 9 mahasiswa nantinya Tim Trauma Healing sudah menyiapkan cara mengatasinya.

 

"Jika lingkungan masyarakat nanti ada penolakan, kami akan berkordinasi dengan aparat setempat, untuk mengedukasi masyarakat setempat supaya tidak ada penolakan lagi," sambung Diana.

Kabar terbaru, Humas Universitas Negeri Surabaya, Vinda Maya Setianingrum mengaku mendapatkan informasi terbaru bahwa 16 Februari akan diumumkan hasil kesehatan dari kementerian kesehatan.

"16 Februari harus sudah selesai pengumuman Kesehatannya, ditambah dengan 2 hari keliling natuna dan diajak kejakarta bertemu dengan jokowi," kata Vinda.

"Untuk tanggal kepastian kami belum dapat, tapi kami telah mempersiapkan untuk minggu depan sudah siap menyambut kedatangan mahasiswa," tutup Vinda.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Jelang Kepulangan Mahasiswa dari Observasi di Natuna, Unesa Harap Masyarakat Tidak Takut

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved