BATAM SIAGA CORONA

INSA Sebut Kapal Barang Tetap Masuk Batam, Osman: Kru Kapal China Dilarang Turun

INSA mengatakan, saat ini jenis barang yang masuk dari wilayah lain ataupun dari China belum ada perubahan. Namun, kru kapal China dilarang turun.

Kontan
ILUSTRASI. 

INSA Sebut Kapal Barang Tetap Masuk Batam, Osman: Kru Kapal Cina Dilarang Turun 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dampak penyebaran virus corona, sejumlah barang dari China dikabarkan tidak diperbolehkan masuk ke Batam.

Kondisi ini jelas berdampak kepada kondisi perekonomian di Batam.

Ketua Indonesian National Shipowners Association (INSA) Batam, Osman Hasyim mengakui tenaga kerja yang berhubungan dengan kapal asing terhambat.

Pasalnya di negara mereka juga ada aturan travel warning.

"Kami memang belum mengkaji berapa persen penurunannya," ujar Osman saat berada di Travelodge Hotel, Jumat (14/2/2020).

Diakuinya untuk crew kapal asal China sementara ini memang dilarang turun ke darat saat tiba di Batam.

Dampak Virus Corona, Perusahaan di Batam Terancam Kehabisan Bahan Baku, Pekerja Rawan Dirumahkan

Sementara untuk jenis barang yang masuk dari wilayah lain ataupun dari China belum ada perubahan.

Hanya saja prosedur kesehatannya harus dijalankan.

Seperti kapal tersebut harus melalui tahapan karantina kemudian diperiksa satu-persatu.

"Baru tadi pagi saya telepon teman di Australia tanyakan kamu datang. Dia bilang tak bisa datang sampai travel warning dari Australia dicabut," ujarnya.

Menurut Osman, kapal yang sangat berdampak adalah kapal fery.

Pasalnya banyak wisman yang terhambat melakukan traveling keluar daerahnya.

Sementara kapal barang yang masuk masih normal jumlahnya

"Yang jelas secara kecepatan memang menurun. Karena tenaga ahli orang yang berkepentingan dari liar negeri untuk mengecek barangnya terhambat," ujarnya.

Ia menegaskan seluruh stakeholder harus patuh terhadap kebijakan pemerintah dibidang karantina.

Dan hal ini merupakan langkah pencegahan suatu keretakan yang lebih besar.

"Kita patuh untuk itu. Soal penurunan kami belum buat kajiannya," ujar Osman mengakhiri.  (Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved