PEMULANGAN 238 WNI DARI NATUNA

Tawa dan Tangis Mewarnai Kepulangan Ratusan WNI dari Natuna, Ini Penuturannya

Seorang peserta observasi asal Kendari, Putri mengaku sedih meninggalkan teman-temannya selama di Hanggar.

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING
Tawa dan tangis mengiringi suasana pemulangan 238 WNI usai menjalani masa observasi di Natuna, Sabtu (15/2/2020) 

Bahkan di hadapan ratusan WNI Menteri Kesehatan, dan Menteri PMK bersama Kepala BNPB menyapa para WNI.

Motivasi semangat tak luput menjadi pesan buat ratusan WNI agar dapat berjuang melanjutkan mimpi-mimpi.

Ratusan WNI itu tampak antusias, tepuk dan sorak teriakan yang terdengar menjadi penyemangat mereka.

Bahkan sebelum ratusan WNI memasuki pesawat, mereka bergilir bergantian menuju pintu pesawat.

Mereka begitu, bersemangat bahkan ada yang bahagia hinga meneteskan air mata.

"Terimakasih pak Menteri, kami akan segera bertemu keluarga," teriak para mahasiswa itu.

Dengan menenteng tas berjalan menuju pesawat, lambaian tangan tak henti hentinya disampaikan kepada masyarakat Natuna yang ikut menyaksikan keberangkatan ratusan WNI.

Ratusan Masyarakat Natuna Padati Hanggar Lanud Raden Sajad

Masyarakat Natuna ikut melepas pemberangkatan 238 Warga Negara Indonesia yang di observasi di Hanggar Lanud Raden Sajad, Natuna, Sabtu (15/2/2020) siang.

Pantauan Tribun, lokasi hanggar tengah dipadati ratusan warga Natuna.

Mereka tampak menentengan bendera Merah Putih.

Suasana itu seketika begitu riuh di bawah terik matahari.

Ketua RT warga Kota Tua Penagi, Yohannes mengatakan bahwa warga akan melepas pemulangan ratusan WNI.

"150 orang dari Kota Tua Penagih dan 74 orang dari kampung Pering," ujarnya.

Tidak hanya warga, bahkan ratusan personil gabungan tampak memadati lokasi hanggar, sementara para WNI masih tampak di dalam hanggar.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved