VIRUS CORONA
Nenek 80 Tahun di China Donasikan Uang 50 Ribu Yuan untuk Korban Virus Corona
Seorang nenek 80 tahun di China, Guo Shuying memberikan uang pensiunnya sebesar 50 ribu Yuan kepada polisi untuk korban virus Corona.
Bapak pekerja itu tidak sendiri, seorang 'pahlawan' lain yang serupa datang dari seorang siswa laki-laki yang meninggalkan surat dan uang sebesar 1,000 yuan atau setara 140 US dollar di rumah sakit.
Tidak hanya itu, sebelum meninggalkan rumah sakit, siswa laki-laki tersebut memberikan penghormatan sebagai bentuk apresiasinya kepada petugas.
Virus corona kini menjadi pusat perhatian dunia.
Di samping itu banyak pula yang telah pulih dan berhasil melawan virus ini, yakni sekitar 12.677 orang.
China Terus Lawan Virus Corona
Presiden Xi Jinping menggelar pertemuan dengan staf medis dan pasien di Beijing pada Senin (10/2/2020).
Dalam pertemuan itu, Xi yang menyebut patogen itu sebagai 'Iblis' menyatakan perlunya kebijakan lebih kuat untuk mencegah penyebaran.
Dari kantor Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebuah tim pakar diberangkatkan dan mendarat di Beijing pada Senin malam waktu setempat.
Tim tersebut dipimpin Dr Bruce Aylward.
• BUTUH Rp 1,1 Miliar, Donasi Biaya Operasi Bayi Kembar Siam di Batam Baru Terkumpul Rp 16 Juta
• Sebarkan Energi Optimisme, ACT Inisiasi Gerakan Nasional #IndonesiaDermawan
Dia adalah dokter veteran yang memimpin tim respons pada 2014-2016 saat wabah Ebola di Afrika Barat.
Saat memberangkatkan tim itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan terdapat kekhawatiran soal fakta penularan terbaru.
Tedros mengatakan saat ini, kondisi yang beredar adalah pasien tertular dari penderita yang tidak pernah bepergian ke Negeri "Panda".
Di Inggris, pemerintah mencatatkan total delapan kasus penyebaran virus corona pada Senin, dan mencetuskan wabah ini adalah ancaman serius.
Sementara Presiden AS Donald Trump memprediksi wabah ini akan berakhir pada April mendatang, di saat cuaca menjadi lebih panas.
Ucapan Trump ini disebut bertentangan dengan keterangan yang disampaikan oleh pejabat kesehatan Amerika Serikat.(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi, TribunJatim.com)