Terkena Dampak Besar Virus Corona, Bagaimana Kondisi Pedagang Kaki Lima di Singapura?

Dilansir dari Straits Times Singapore, berikut ini pandangan pedagang kaki lima atas solusi pemerintah Singapura untuk menghadapi penurunan bisnis.

AFP
Ilustrasi keadaan supermarket di Singapura. 

Berbicara dalam bahasa Mandarin, Hawker mengatakan kepada Straits Times bahwa harga sewa hanya menghabiskan sekitar 10 persen dari biaya bulanannya dan itu tidak termasuk gaji yang dia bayarkan kepada dua orang yang membantunya di warung.

Total biaya operasi melebihi $ 10.000 sebulan.

"Biaya bahan-bahan kami agak tinggi, banyak dari itu adalah makanan laut," tambah Mr Tan, yang juga telah melihat penurunan 20 hingga 30 persen dalam bisnis.

Dia pikir akan lebih baik jika Pemerintah dapat mengabaikan sewa untuk satu atau dua bulan lagi.

"Kami tidak tahu berapa lama wabah virus ini akan berlangsung," tambahnya.

Wavah virus Corona atau Covid-19, telah menginfeksi lebih dari 76.600 orang di seluruh dunia, termasuk setidaknya 89 di Singapura, 47 di antaranya telah dinyatakan pulih dan dipulangkan.

Ms Indranee, yang juga Menteri Keuangan dan Pendidikan Kedua, mengatakan situasi saat ini "menggembirakan", tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah yang terburuk sudah berakhir.

"Situasinya masih bisa berkembang, jadi penting untuk tetap berhati-hati." katanya.

Buruknya wabah Corona virus, mungkin ada hikmahnya.

Selama diskusi hari Sabtu tentang UFM100.3, konsultan manajemen dan pengusaha muda Sean Chua menyarankan bahwa beberapa pemilik kios dapat mempertimbangkan untuk menggunakan SkillsFuture dan teknologi untuk menemukan cara terbaik.

Hal ini untuk memberikan dorongan bisnis, misalnya dengan memperkenalkan platform online.

Dr Koh menambahkan, karena wabah virus, orang mungkin tidak ingin makan di luar.

Tetapi mereka masih perlu makan, mereka mungkin tidak meninggalkan rumah mereka, tetapi mereka mungkin memesan takeaway.

"Wabah itu merupakan ancaman (terhadap bisnis), tetapi mungkin juga merupakan peluang untuk transformasi. Jika perusahaan mengingat ini, dan memikirkan kembali model bisnis mereka, mereka bahkan mungkin akan berakhir dengan cara baru dalam jangka panjang."

Sumber: Straits Times Singapore.

Empat Kali Lebih Cepat Dibanding Ferry, Singapura Kenalkan The Airfish Transportasi Air Canggih

Tak Takut Virus Corona, Wisatawan Indonesia Tetap Pergi ke Singapura

Wigetworks Singapura Kenalkan Kapal Cepat ke Batam, Apa Istimewanya?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved