VIRUS CORONA

Dampak Virus Corona, Olimpiade 2020 di Jepang Terancam Batal

Pelaksanaan Olimpiade di Jepang terancam batal akibat meluasnya virus Corona. Rencananya, olimpiade akan dilaksanakan Juli 2020.

twitter/tokyo2020
Olimpiade Tokyo 2020 terancam batal akibat dampak virus Corona yang semakin meluas. 

“Kami menghentikan kerja di kantor sementara sampai pertengahan Maret 2020 dan semua teleworks, kerja di rumah pakai internet terhubung bersama,” ungkap Aomori seorang eksekutif di perusahaan elektronik Toshiba kepada Tribunnews.com Rabu ini (26/2/2020).

Umumnya semua perusahaan besar menghentikan kerja dari kantornya mulai akhir minggu ini dan sampai dengan pertengahan Maret 2020 masuk kantor lagi sambil melihat situasi kondisi wabah penularan virus Corona saat ini.

Virus Corona Hantam Ekonomi Global, Pemerintah Bebaskan Pajak Hotel dan Restoran di Batam

Rentan Terinfeksi Virus Corona, Pemerintah Belum Tentukan Waktu Jemput 78 WNI kru Diamond Princess

Perusahaan itu antara lain perusahaan telekomunikasi terbesar Jepang, NTT, Softbank dan sebagainya.

Kemudian juga perusahaan kosmetik Shiseido, perusahaan asuransi jiwa Orix dan berbagai perusahaan besar lainnya.

Total jumlah karyawan yang “dirumahkan” tersebut diperkirakan sedikitnya 100.000 orang mulai akhir Februari 2020 bekerja di rumah terhubung dengan internet komputer masing-masing.

Pihak Keidanren pun telah menyetujui hak tersebut sebagai bagian antisipasi penyebaran virus Corona lebih lanjut di Jepang.

Sementara itu di bidang agama Katolik, Kardinal Tokyo kemarin (25/2/2020) mengeluarkan pengumuman untuk menghentikan misa gereja dan berbagai kegiatan pengumpulan gereja mulai 27 Februari sampai dengan 14 Maret 2020 sebagai antisipasi virus Corona pula.

Pengusaha di Batam Ikut Khawatir

Tidak hanya di Jepang. Pengusaha di Kota Batam, Provinsi Kepri begitu khawatir dampak virus Corona menghantam geliat ekonomi.

Ini dikarenakan kondisi perekonomian Singapura yang menurun semenjak wabah virus Corona.

Singapura terancam resesi. Nilai tukar dolar Singapura pun melemah, nyaris menembus ke bawah Rp 9.800.

Dolar Singapura melemah 0,07% ke Rp 9.811,24/SG$, berada di dekat level terlemah sejak September 2017. Posisi mata uang Negeri Merlion ini membaik, berada di level Rp 9.840.31/SG$ atau menguat 0,22% di pasar spot, melansir data Refnitiv.

Pemerintah Singapura memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya dari 0,5 persen hingga 2,5 persen, menjadi -0,5 persen hingga 1,5 persen.

Penurunan ini, disebabkan virus Corona yang melanda beberapa negara, termasuk Singapura sendiri.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dari para pengusaha Batam. Mengingat, perekonomian Kota Batam sangat tergantung dengan Singapura.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved