VIRUS CORONA
DIHANTAM Corona, Jumlah Penumpang di Pelabuhan Internasional Sekupang Batam Capai Titik Terendah
Kian hari, dampak Corona Virus (Covid-19) di Kota Batam mulai melumpuhkan sejumlah sektor ekonomi. Termasuk di pelabuhan internasional Sekupang.
Penulis: Beres Lumbantobing |
DIHANTAM Corona, Jumlah Penumpang di Pelabuhan Internasional Sekupang Batam Capai Titik Terendah
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kian hari, dampak Corona Virus (Covid-19) di Kota Batam mulai melumpuhkan sejumlah sektor ekonomi.
Tidak hanya pusat perbelanjaan ataupun industri pariwisata, namun juga berdampak pada jasa layanan penumpang di pelabuhan.
Jumlah pengunjung pelabuhan kian hari kian merosot, bahkan mencapai angka terendah dalam sejarah wabah penyakit yang melanda.
Bahkan kunjungan wisata ataupun penumpang yang menggunakan jasa pelabuhan Ferry Internasional Sekupang Batam juga demikian.
Pantauan TRIBUNBATAM.id, Rabu (26/02/2020) pagi hari di pelabuhan Ferry Internasional Sekupang, suasana pelabuhan terlihat sepi.
"Iya terasa kali perubahannya, sekarang sepi. Bisa dilihat sendirilah, yang datang bisa hitung jari dalam setiap gelombang kedatangan," ujar Khairul seorang petugas sekuriti pelabuhan saat berjaga di pintu kedatangan internasional.
Kata dia, jumlahnya bahkan bisa dihitung.
• Akibat Corona Tiket Pesawat Diskon 50 Persen Mulai 1 Maret, Maskapai Tunggu Payung Hukum
"Satu kapal bahkan 15 hingga 20 orang saja, padahal sebelumnya bisa mencapai 200 orang," sebutnya.
Ia juga menyebutkan perbedaan itu begitu terasa, jika sebelumnya parkiran pelabuhan tampak padat namun sekarang terlihat sepi.
"Biasanya pagi pagi saat WNA datang sudah ada 5 bus yang menjemput dan stan by di pintu parkiran itu, namun sekarang hanya ada 2 dan 3 mobil pribadi saja yang jemput," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan Humas pengelola Pelabuhan Internasional Sekupang, Arif bahwa dampak dari Corona Virus (Covid-19) membuat kunjungan kian berkurang setiap harinya.
"Menurun hingga 50 persen lebih, yang biasanya sehari mencapai 2000 hingga 3000 orang penumpang, namun sekarang hanya 800 dan 900 orang perharinya," ujar Arif.
Jumlah penumpang menurun tentu sumber pendapatan juga menurun, sementara pengeluaran seperti listrik, AC, dan alat lainnya terus menyala.
Kendati demikian ia berharap agar masa ini cepat berlalu.