TRIBUN WIKI
TANGGAL 29 Februari Hanya 4 Tahun Sekali, Simak Asal Usul dan Algoritma Tahun Kabisat
Tahun 2020 masuk dalam tahun kabisat yang jatuh setiap empat tahun sekali. Pada tahun ini, bulan Februari akan berjumlah 29 hari. Simak asal usulnya.
TRIBUNBATAM.id - Tahun 2020 merupakan tahun kabisat, yakni tahun yang memiliki jumlah hari yang lebih banyak daripada tahun biasa dan terjadi tiap empat tahun sekali.
Jika tahun biasa memiliki jumlah hari sebanyak 365, maka pada tahun kabisat 2020 terdapat 366 hari dalam setahun.
Penambahan 1 hari pada tahun kabisat diberikan pada bulan Februari.
Sehingga jika pada tahun biasa bulan Februari terdapat 28 hari maka pada tahun kabisat terdapat hari ke 29.
Tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi 4 dan habis dibagi 400, tetapi ada pengecualiannya yaitu tahun yang dibagi 100 justru bukan tahun kabisat.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah sejarah, mitos dan fakta tentang tahun kabisat.
Tahun kabisat pertama kali ditemukan oleh astronom bernama Sosigenes of Alexandria pada zaman kepemimpinan Julius Caesar pada masa Romawi.
Menurut penghitungan Sosigenes, bumi akan mengorbit mengelilingi matahari dalam waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 45 detik.
Karena hitungannya terlalu rumit, maka angka-angka di atas dibulatkan menjadi 365 hari.
Kemudian, kelebihannya sekitar enam jam setiap tahunnya digabungkan di tahun keempat dalam satu hari di bulan Februari.
Alasan ditempatkan di bulan Februari adalah karena bulan Februari memiliki hari yang lebih sedikit dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Setelah melalui penghitungan yang panjang dan melibatkan tiga kaisar Romawi, satu Paus, dan belasan Astronom, kemudian akhirnya ditetapkanlah penghitungan kalender masehi seperti yang digunakan sekarang.
Negara-negara lain menyebut tahun kabisat dengan sebutan leap year.
Disebut dengan leap year karena berasal dari bahasa Inggris yang berarti melompat.
Sedangkan Indonesia menyebutnya sebagai tahun kabisat yang diambil dari bahasa Arab yang juga berarti melompat.