Rangsang Masjid Pakai Celengan Digital, INI Langkah Bank Indonesia Kata Deputi Gubernur BI

Dody bilang, selain punya fungsi penjaga stabilitas keuangan dan ekonomi nasional, BI juga memainkan fungsi inklusi dan edukasi keuangan ke masyarakat

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ARDANA NASUTION
Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia 

Yang penting bagi Indonesia, COVID-19 adalah persoalan non-ekonomis yang bersifat jangka pendek. Namun karena berefek langsung ke sektor strategis maka pemerintah, Bank Indonesia, OJK, dan sektor keuangan lain bersama-sama telah melakukan kebijakan insentif.

Apa saja kebijakan yang ditempuh BI?

Bank Indonesia telah mengeluarkan kebijakan stimulus dari sisi moneter melalui penurunan suku bunga 25 basis point sekarang suku bunga kebijakan di 4,75 persen.

Jadi kita telah menurunkan 1,25 persen selama periode kurang lebih 7 bulan terakhir. Harapannya ini akan mendorong ekonomi agar lebih ekspansif, perbankan lebih berani untuk melakukan peminjaman, korporasi lebih ingin untuk melakukan pinjaman financing untuk perusahaannya.

Berapa lama dampaknya?

Semua ini tergantung tertunya bagaimana ekonomi sisi permintaan tetap tumbuh. Pemerintah melalui kebijakan fiskal, insentifnya melalui sektor pariwisata, percepatan belanja pemerintah, kemudian bantuan langsung tunai, itu diberikan untuk periode 3-6 bulan kedepan ini. Sektor pariwisata menjadi sektor yang paling diutamakan karena dirasa sektor ini terdampak banyak.

Ada kekhawatiran akhir ini nilai rupiah terus anjlok. Langkah BI?

Koreksi mata uang terjadi secara global termsasuk regional asia tenggara dan termasuk rupiah. Bank Indonesia tetap punya komitmen menjaga nilai rupiah, kita terus menjaga dengan stabilisasi nilai tukar, melalui kita masuk ke pasar valuta asing. Tidak perlu khawatir, memang dinamika nya seperti itu, kondisi melemah tetapi kita terus melihat bahwa rupiah cukup terjaga sehingga aliran modal yang keluar tidak dalam jumlah yang signifikan.

Bagaimana BI merangsang pertumbuhan ekonomi pasca Covid-19 ?

Acomodative Policy atau kebijakan yang sifatnya mendorong momentum pertumbuhan melalui kebijakan moneter ini terus dilakukan bank indonesia. Harapannya di semester kedua akan kembali ke posisi normal perekonomian. (ardana nasution/zil)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved