ANAMBAS TERKINI

Kebiasaan Masyarakat, Bupati Anambas Gelar Lomba Mancing Ikan Tamban di Selayang Pandang

Kebiasaan masyarakat memancing ikan Tamban di Kabupaten Kepulauan Anambas rupanya dijadikan ajang lomba di jalan Selayang Pandang (SP), Minggu (1/3).

TribunBatam.id/Rahma Tika
Lomba mancing ikan Tamban di Jalan Selayang Pandang, Kecamatan Siantan, Minggu (1/3/2020). Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris memberi hadiah uang tunai Rp 1 juta bagi peserta yang mendapat ikan dengan jumlah terbanyak. 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Kebiasaan masyarakat memancing ikan Tamban di Kabupaten Kepulauan Anambas rupanya dijadikan ajang lomba.

Berlokasi di Jalan Selayang Pandang (SP), Kecamatan Siantan, masyarakat antusias mengikuti lomba itu dengan berdiri di sisi kiri dan kanan jalan itu, Minggu (1/3/2020).

Tidak hanya warga, sejumlah pejabat seperti Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas, Sahtiar juga ikut memancing ikan Tamban itu.

Ikan dengan nama latin (Sparetolloide Gracillis) ini, memang biasa dicari masyarakat.

Bentuk ikan yang kecil ini diburu oleh warga karena rasanya yang gurih.

Tidak hanya sekedar lomba, Bupati Anambas, Abdul Haris yang mengadakan lomba itu memberikan hadiah berupa uang tunai Rp 1 juta bagi masyarakat yang mendapatkan ikan dengan jumlah terbanyak.

Bagi yang tidak menang tidak perlu khawatir. Panitia menyiapkan sembako seperti mi instan dan beras bagi para peserta.

"Lomba ini kami adakan untuk memupuk kebersamaan dengan masyarakat, sekaligus menjaga silaturahmi," ucap Haris kepada wartawan.

Selain melihat antusias peserta, dalam lomba itu Abdul Haris mengingatkan kepada warga untuk menjaga kebersihan laut, khususnya tidak membuang sampah sembarangan.

"Kita hidup dikelilingi laut, tentu kebersihan juga wajib kita jaga, jangan buang sampah ke laut. Karena letak mata pencarian masyarakat kita mayoritasnya di laut," pesan Haris.

Seorang peserta, Roni mengaku senang dengan diadakannya lomba mancing tamban ini.

Ia semakin semangat begitu mendengar hadiah yang akan diberikan bagi pemenang.

"Jelas senang sekali, kebetulan ini kan musimnya ikan tamban. Hampir setiap hari saya memancing di sini. Tak tahunya ada lomba seperti ini," ucapnya.

Gunakan Teknik Khusus

Jalan Selayang Pandang (SP) di Pulau Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas penuh dengan sejumlah pria.

Membawa ember dan seutas tali, mereka terlihat menggoyang-goyangkan tangan mereka ke arah laut. Sesekali mereka terlihat berbincang.

Mereka sedang berburu ikan Tamban. Ikan berukuran seukuran jari telunjuk orang dewasa ini biasa diburu oleh masyarakat Anambas, khususnya saat musim angin utara.

Cara mereka memancing pun cukup unik. Mereka menggunakan tali pancing yang dikaitkan dengan kail dalam jumlah banyak.

Jumlahnya mencapai 8 kail hingga belasan kail. Tidak ada umpan khusus dalam menangkap ikan ini. Warga biasa menggunakan benang khusus yang mengkilap ketika terkena air laut.

4 Tahun Pimpin Anambas, Abdul Haris Minta Maaf Belum Sepenuhnya Memuaskan

Didominasi Sektor Tambang, BPS Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Migas dan Non Migas di Anambas

 

Benang khusus seperti bulu ini yang membuat ikan tamban penasaran dan menyambar kail pemancing. Teknik ini biasa disebut masyarakat dengan rawai.

"Lagi mancing ikan tamban, kalau musim utara ni ikan tamban banyak, mancing dekat jembatan ni aja udah dapat banyak," kata seorang pemancing, Asep, Jumat (7/2/2020).

Menurut mereka meski gelombang kencang dan angin kuat, ikan tamban ini dengan mudah didapat hanya dengan umpan bulu. Ada juga yang menggunakan umpan batu kecil.

"Umpannya ni bulu, bisa dibeli dekat pasar, lumayan lah ikannya saya dapat ni, kalau belebih bisa di jual di pasar," tutur Patur.

Para pemancing ikan ini tampak asyik mengail ikan sambil bersenda gurau. Ada yang berteriak agar mendapatkan ikan, ada juga yang hanya menonton saja.

Sontak pemandangan ini membuat para pengemudi motor tertarik untuk melihat keseruan memancing di pinggir jembatan.

Saat tribunbatam.id menanyakan kenapa sore hari mereka memancing, salah seorang pemancing mengatakan biasanya untuk memancing ikan tamban itu ada waktunya.

"Kadang dia dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang. Kadang ada juga sore-sore ini baru banyak ikannya, tak menentu, tinggal melihat arus saja," ucap warga lainnya, Patur.

Ikan tamban ini bentuknya kecil, sisiknya sangat tebal, selain sisiknya yang tebal, ikan tamban ini paling enak digoreng garing berserta sisiknya. Katanya sih digoreng dengan sisik makin menambah kelezatan daging ikan tamban.

Alternatif Nelayan Saat Tidak Bisa Melaut

‎Musim angin utara yang masuk ke Anambas, tak membuat masyarakatnya berdiam diri di rumah.

Sejumlah aktivitas pun tetap dilakukan, salahsatu yang menarik yakni memancing ikan Tamban.

Hal ini terlihat di tepi jalan Selayang Pandang (SP) Kecamatan Siantan.

Ian seorang warga Tarempa mengatakan, aktivitas memancing ikan Tamban ini bahkan dilakukan warga sejak pagi hingga sore hari.

"Biasa mulai mancing sekitar pukul 05:30 WIB sampai sore sekitar pukul empat sore lah. Tergantung ikan itu masih ada di sana atau sudah mulai hilang," ujarnya Kamis (29/12/2016).

‎Selain di Selayang Pandang, sejumlah lokasi di Pulau Siantan seperti Pelabuhan Tarempa hingga Desa Tiangau Kecamatan Siantan Selatan juga kerap dijadikan lokasi berburu ikan yang ukurannya lebih kurang sebesar jari telunjuk orang dewasa ini.

Untuk mendapatkan ikan ini pun, pemancing biasa menggunakan mata kail banyak yang biasa disebut rawai.

"‎Modal yang dikeluarkan lebih kurang Rp 25 ribu. Perlengkapannya pun banyak di jual di kedai," katanya.(TribunBatam.id/RahmaTika)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved