MUSDA DPD GOLKAR KEPRI

Perwakilan DPD dan DPP Punya 1 Suara, Ini Aturan Musda ke IV DPD Golkar Kepri

Sesuai aturan partai, masing-masing DPD di kabupaten/kota, termasuk Provinsi hingga DPP memiliki satu suara dalam Musda di Natuna nanti.

TRIBUNBATAM.ID/ENDRA KAPUTRA
Sekertaris DPD Golkar Kepri Agustar. 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) l Golkar Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) di Kabupaten Natuna.

Sesuai aturan partai, masing-masing Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di kabupaten/kota, termasuk Provinsi hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP) diketahui  memiliki satu suara untuk memilih ketua DPD Partai Golkar di Provinsi Kepri.

Tidak hanya itu, organisasi sayap partai berlambang Pohon Beringin itu diketahui juga memiliki satu suara dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang dijadwalkan dimulai hari ini, Senin (2/3/2020) di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri.

"Kalau di Golkar seperti itu. Sebelumnya harus pengesahan tata tertib dulu, baru masuk tahapan penjaringan, pencalonan, dan pemilihan, pada tahap Tatib itulah dulu harus dijalankan. Jadi belum ada nama-namanya," ujar Sekretaris DPD I Golkar Kepri, Agustar saat dihubungi TribunBatam.id, Senin (2/3/2020).

Ia mengatakan, Taba Iskandar dipercaya menjadi Steering Comitee (SC), sementara Agustar dipercaya sebagai anggotanya.

Ia menjelaskan, Musda pertama DPD Golkar Kepri sebelumnya diselenggarakan di Pekanbaru, Provinsi Riau.

Sementara Musda ke 2 dan 3 dilaksanakan di Kota Batam.

"Mulai 2 sampai 4 Maret mendatang, dan acara dilaksanakan di Natuna. Ini adalah Musda ke 4. Saat ini sedang gladiresik Musda ya, nanti akan dihubungi kembali," ucapnya.

Dihadiri Isdianto

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto dijadwalkan hadir pada Musda ke-IV DPD Golkar Kepri di Natuna.

Dalam agenda kunjungan kerja, Isdianto dijadwalkan bertolak ke Natuna menggunakan pesawat milik satu maskapai dari Batam sekira pukul 08.40 WIB.

Rencananya, Isdianto menyambut kedatangan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di bandara Raden Sadjad, Natuna sekira pukul 11.30 WIB.

Tolak Kader Karbitan

Masa bakti Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kepri, Ansar Ahmad, Senin (2/3/2020) bakal berakhir.

Partai pimpinan Airlangga Hartarto itu rencananya akan melakukan Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV untuk memilih kembali kepemimpinan Partai Golkar di Provinsi Kepri.

Berlangsung di Kabupaten Natuna, Musda sendiri menjadi panggung bagi kader Golkar Kepri lainnya untuk 'unjuk gigi' menggantikan pria yang kini duduk di kursi DPR RI itu.

Nama-nama seperti Taba Iskandar, Rizki Faisal, Ruslan Ali Wasyim, Ade Angga, dan Teddy Jun muncul ke permukaan sebagai sosok yang digadang-gadang akan ikut bertarung dalam pemilihan calon ketua nantinya.

Menyikapi ini, Sekretaris Kosgoro Kepri, Sudirman berkomentar.

Paling Senior, Taba Iskandar Siap Bertarung di Musda Golkar Kepri

Reaksi Ansar Ahmad Terkait Pilkada Kepri, Sayanglah, Capek Berjuang di DPR RI Belum Hilang

Menurutnya, Golkar Kepri tak akan kehabisan kader untuk mencari pengganti Ansar Ahmad, yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Bintan.

"Kami menolak kader karbitan. Silahkan kader-kader terbaik Partai Golkar untuk bertarung dalam kontestasi pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Kepri periode 2020-2025," tegasnya kepada TribunBatam.id, Minggu (1/3/2020).

Ia berharap pelaksanaan Musda dapat berjalan lancar tanpa ada penyimpangan, kekerasan atau pemaksaan kehendak.

"Jalankan saja sesuai AD/ART partai dan petunjuk pelaksanaan (juklak) partai," sambungnya.

Menurutnya, Kosgoro sebagai organisasi yang melahirkan Partai Golkar menolak keras jika calon ketua nantinya tidak lahir dari kaderisasi partai selama ini alias karbitan.

Semangat pemimpin Golkar Kepri nantinya, kata Sudirman lagi, dapat membawa arah politik yang jelas bagi partai jelang dilaksanakannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kepri.

"Ketua itu amanah. Semoga siapapun nantinya dapat menjaga solidaritas dan dapat membawa partai meraih kesuksesan," ucapnya.

Pelaksanaan Musda ke IV Golkar Kepri sendiri akan berlangsung sejak tanggal 2 Maret 2020 hingga 4 Maret 2020.

Momentum Susun Strategi

Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke IV DPD Partai Golkar menjadi momentum untuk merapatkan barisan untuk meramu kekuatan di Pilkada Kepri.

Arah Golkar di Pilkada Kepri, menurutnya akan ditentukan pada kepemimpinan ketua baru setelah Musda di Kabupaten Natuna tersebut dilaksanakan.

"Berbicara kekuatan politik, tentu mengacu ke sana nantinya (Pilkada Kepri 2020). Dengan adanya ketua baru, menentukan kemana kapal akan berlabuh," ucap Wakil Ketua DPD Partai Golkar Batam, Amrullah Rasal, Minggu (1/3/2020).

Sayangnya, sejauh ini kata Rasal pengurus pusat belum memberikan keputusannya terhadap sosok calon yang akan dipastikan akan bertarung.

Namun demikian, Rasal yakin jika pengurus pusat akan mempertimbangkan masukan dari setiap pengurus di daerah.

"Sifat pengambilan keputusan di Golkar adalah kolektif kolegial. Namun pertimbangan dari ketua nantinya juga akan didengarkan oleh kader lain," ungkapnya.

Sejumlah nama seperti Rizki Faisal, Taba Iskandar, Ruslan Ali Wasyim, Teddy Jun, serta Ade Angga digadang-gadang akan mengisi pemilihan ketua baru menggantikan Ansar Ahmad yang kini duduk di kursi DPR RI.

Muncul 2 Nama

Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan segera digelar selama dua hari di Natuna, Kepri.

"Mulai 2 sampai 4 Maret mendatang, dan acara dilaksanakan di Natuna. Ini adalah Musda ke 4," ujar Sekertaris DPD Golkar Kepri Agustar, Rabu (26/2/2020).

Musda pertama DPD Golkar Kepri telah digelar di Pekanbaru, Riau. Sementara Musda ke 2 dan 3 digelar di Kota Batam.

"Untuk Stering Comitte (SC) diketuai oleh Taba Iskandar, saya sebagai anggota SC nantinya," jelasnya.

Saat ini ada rumor yang beredar yang mengatakan ada dua nama calon yang akan bertarung merebut jabatan ketua DPD Golkar Kepri yakni Dewi Kumala Sari dan Rizky Faisal.

Terkait hal itu, Agustar mengatakan bahwa hal itu sah-sah saja.

Namun, dalam proses penjaringan belum ada satu nama calon pun yang masuk.

"Nantinya harus ada pengesahan tata tertib dulu, baru masuk tahapan penjaringan, pencalonan, dan pemilihan, pada tahap tatib itulah dulu harus dijalankan. Jadi belum ada nama-namanya," ujarnya.

Selanjutnya, terkait hak suara di Gokar sendiri, Agustar menjelaskan soal hak suara tersebut.

"Kalau di Golkar, yang mempunyai suara memilih calon hanya satu di masing-masing DPD Golkar Kabupaten/Kota. Selanjutnya, DPD Provinsi juga satu dan DPP satu pula, serta sayap partai Golkar masing-masing satu juga," ujarnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra/Ichwan Nur Fadillah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved