Kapal Antar Moda Bertambah, MV Bahtera Anambas Layani Rute Tarempa-Jemaja

MV Bahtera Anambas membuka rute pelayaran dari Pelabuhan Sri Siantan ke Pelabuhan Letung dan Kuala Maras di Pulau Jemaja.

TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Kapal Feri tujuan Tarempa- Pulau Jemaja. Dua kapal feri berlayar untuk melayani rute antara moda dari Pelabuhan Sri Siantan, Tarempa ke Pulau Jemaja. 

Moda transportasi laut ini menjadi transportasi agar pasokan sembako dan kebutuhan masyarakat sampai di Kepulauan Anambas.

Pantauan TribunBatam.id, terlihat di atas kapal para penumpang yang berdiri, pertanda mereka siap-siap akan turun. Penumpang yang turun pun tidak terlalu ramai, hanya puluhan orang saja.

Tak hanya membawa pasokan sembako saja, kapal KM. Nusantara 80 yang rutenya dari Tanjungpinang ini juga membawa penumpang. Tentunya ongkos yang ditawarkan pun lebih murah.

Warga Cemas Tunggu Penumpang Feri Malaysia di Pelabuhan Batam Centre, Sesuai Jadwal Sudah Sampai

Cegah Gunakan APBD, KPU Anambas Ingatkan Calon Petahana Wajib Cuti Sebelum Ikut Pilkada

 

Seorang mandor di Pelabuhan Tarempa, Nova menyebutkan, kapal ini merupakan yang kedua sandar di Pelabuhan Tarempa.

"Kemarin tidak lama kapal sabuk satu lagi juga sudah sandar, kalau yang kemarin mereka bawa buah-buahan," ujar Nova kepada TribunBatam.id.

Diketahui bahwa kapal sabuk atau yang lebih dikenal dengan perintis ini ada tiga kapal dan dalam sebulan kapal ini secara bergiliran beroperasi.

"Banyak yang dibawa, mulai dari sembako, semen, buah dan sayur, juga mereka bawa," lanjutnya.

Lama bersandar kapal KM.Sabuk Nusantara 80 ini sekitar 21 jam. Diperkirakan kapal tersebut akan kembali berlayar Selasa (3/3/2020) sekira pukul 6 pagi.

Tak Beroperasi Saat Musim Angin Utara

Ketinggian gelombang di Anambas berdasarkan informasi oleh stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas I Hang Nadim melalui BMKG Klas II Tarempa terus meningkat.

Awalnya ketinggian gelombang diperkirakan hanya mencapai 3 meter, namun kini sudah mecapai 5 meter.

"Karena cuaca yang seperti ini, untuk aktivitas laut kita selalu peringatkan waspada," kata Kepala BMKG Klas II Tarempa, Dudi, pada Jumat (21/2/2020).

Apalagi, ada potensi angin kencang dengan kecepatan angin kurang lebih 20 knot di perairan laut Natuna dan perairan Anambas.

Hal itu menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah perairan sekitar.

"Di wilayah kita ketinggian gelombang sudah mencapai 5 meter, untuk melaut pun kapal kayu perlu waspada, sebab kalau kapal kayu ini kan mereka mengikuti angin," tuturnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved