Terungkap di ILC Tadi Malam, 97 Persen Pasien Virus Corona Bisa Sembuh

Kabar Gembira dari ILC TV One Tadi Malam, 97 % Pasien Virus Corona Sembuh, Hati-hati Pakai masker

capture youtube.com/Indonesia Lawyer Club
Kabar Gembira dari ILC TV One Tadi Malam, 97 % Pasien Virus Corona Sembuh, Hati-hati Pakai masker 

Ia memeriksa suhunya yang ternyata cukup tinggi. Saat itu, belum banyak yang diketahui tentang virus corona atau Covid-19.

Namun diberitahukan, virus tersebut sangat mudah menular.

Tengah malam, Ye pergi ke rumah sakit terkenal di kotanya, RS Tongji.

Di ruang tunggu, banyak pasien yang memiliki gejala yang sama dengannya.

Ia pun sadar ia harus menunggu lama untuk akhirnya diperiksa.

"Saya takut... Ada banyak berkas yang ditumpuk di meja, setiap dokter mengenakan pakaian pelindung, sesuatu yang tak pernah saya lihat sebelumnya," ucapnya seperti yang dilansir TIME.

Di malam itu, karena gejala yang dialami Ye dinilai tidak tergolong parah, dokter menyuruhnya pulang dan mengarantina dirinya sendiri.

Sebelum pulang, Ye membeli obat dari rumah sakit kecil di dekatnya setelah meninggalkan Tongji.

Dua minggu setelahnya, Ye hidup dengan kegelisahan.

Ye bertanya-tanya tentang penyakitnya yang gejalanya makin parah dari hari ke hari.

Empat hari pertama, penyakitnya itu menyerangnya dengan brutal.

Para petugas dilengkapi pakaian pelindung menyemprotkan cairan desinfektan di sebuah pasar di daerah Daegu, Korea Selatan, menyusul meluasnya wabah virus corona di negara itu, Minggu (23/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan.
Para petugas dilengkapi pakaian pelindung menyemprotkan cairan desinfektan di sebuah pasar di daerah Daegu, Korea Selatan, menyusul meluasnya wabah virus corona di negara itu, Minggu (23/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan. (AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT)

"Saya menderita demam tinggi dan nyeri yang menyiksa di setiap bagian tubuh saya," kata Ye.

Ye menghabiskan hari-hari menonton kartun Jepang untuk mengalihkan perhatian dari ketidaknyamanan itu.

Empat hari kemudian, di hari Ye membuat janji dengan rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan, pemerintah Wuhan telah mengunci kota, melarang siapa pun pergi untuk menghentikan penyebaran virus.

Semuanya berubah dalam sekejap: jalan-jalan kosong, harga buah dan sayuran melonjak, dan penduduk bahkan tidak yakin apakah mereka diizinkan meninggalkan apartemen mereka.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved