Terungkap di ILC Tadi Malam, 97 Persen Pasien Virus Corona Bisa Sembuh

Kabar Gembira dari ILC TV One Tadi Malam, 97 % Pasien Virus Corona Sembuh, Hati-hati Pakai masker

capture youtube.com/Indonesia Lawyer Club
Kabar Gembira dari ILC TV One Tadi Malam, 97 % Pasien Virus Corona Sembuh, Hati-hati Pakai masker 

Situasi di Hubei makin kacau saat pasien yang kemungkinan besar terkena virus corona jumlahnya jauh melebihi kapasitas rumah sakit.

Saat Hubei mulai menghitung pasien yang didiagnosis dengan CT dan juga dengan asam nuklet, jumlah terkonfirmasi langsung mendekati 50 ribu orang.

Kondisi Ye juga memburuk.

"Saya batuk seperti akan mati rasanya," katanya.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Freepik)

Di rumah sakit, beberapa CT scan menunjukkan kemungkinan besar Ye terkena virus corona yang telah menyebar ke paru-parunya.

Dokter ragu-ragu apakah Ye memenuhi syarat untuk menjalani tes asam nukleat, tes untuk mengkonfirmasi apakah ia benar-benar telah terinfeksi.

Tetapi diputuskan bahwa kasusnya Ye tidak cukup parah.

Pasokan alat tes itu diperuntukkan bagi pasien yang lebih kritis saja.

Ye kembali dipulangkan.

Ketika Ye hanya dirawat di rumah setelah kunjungan keduanya ke rumah sakit, tanpa tahu apakah dia terkena virus corona atau tidak, saudara lelakinya dan neneknya juga mulai menunjukkan gejala yang sama.

Dalam semalam, kondisi Ye memburuk ke titik yang dia pikir akan mati.

"Saya pikir saya mengetuk pintu neraka," katanya.

Ye kembali ke rumah sakit setelah suhunya melonjak hingga 39 derajat Celcius.

Dokter memberinya tetes infus dan memberikan Kaletra, obat kombinasi yang digunakan untuk mengobati HIV yang telah menunjukkan beberapa keberhasilan dalam memerangi virus corona.

Suhunya akhirnya turun menjadi 37 derajat.

Seminggu setelahnya, Ye tampaknya mencapai titik balik.

Kondisi Ye terus membaik ketika ia akhirnya mendapatkan salah satu test kit pada 29 Januari, yang mengkonfirmasi bahwa dia memang terkena virus.

Doktermemberinya obat antiviral Aluvia selama lima hari dan mengirimnya kembali ke apartemennya untuk karantina, mengingat karena rumah sakit tidak memiliki cukup tempat tidur untuk menampungnya.

Di hari kesembilan, atau pada tanggal 7 Februari, serangkaian tes asam nukleat kembali dilakukan.

Ye dinyatakan negatif, tetapi bukan berarti Ye sudah sembuh total.

Setelah ada laporan bahwa bahkan pasien yang dites negatif bisa kembali kritis, pemerintah setempat mengkarantina Ye di sebuah hotel yang telah berubah menjadi rumah sakit darurat.

Polisi berjaga di luar untuk mencegah siapa pun pergi atau masuk.

Ye akhirnya diizinkan pulang lima hari kemudian, mengakhiri perjuangannya selama lebih dari tiga minggu.

Ia bersyukur dirinya berhasil sembuh.

Ye memberi hormat kepada para dokter dan perawat yang mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk membantunya.

Beberapa dokter mengatakan kepadanya bahwa mereka curiga mereka juga terjangkit virus corona, tetapi mereka terus merawat pasien.

Seperti kebanyakan warga China pada umumnya, Ye sangat kritis terhadap respons pemerintah terhadap wabah tersebut, terutama respons awal yang lambat dari pejabat setempat.

"Hubei telah kehilangan satu kesempatan ketika mereka mencoba untuk menyembunyikan sesuatu," kata Ye.

"Hal-hal tidak akan sampai seperti ini jika pemerintah tidak menyembunyikan informasi sebulan yang lalu."

Ye termasuk orang yang beruntung, karena ayahnya yang merupakan pekerja kesehatan, selalu waspada akan penyebaran virus ini.

Lebih dari 1000 orang meninggal dunia akibat virus corona di Provinsi Hubei.

Kurangnya tempat tidur rumah sakit, alat tes dan peralatan medis dasar lainnya mengakibatkan banyak orang harus antri berjam-jam untuk mendapatkan diagnosis dokter.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul KABAR GEMBIRA dari Diskusi ILC tvOne | Effendi Gazali: Penyakit Virus Corona 97 Persen Bisa Sembuh, 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved