KARIMUN TERKINI
Hujan Turun, Salat Istisqa di Kabupaten Karimun Batal, Pemkab Jadwalkan Ulang Salat Minta Hujan
Rencana salat istisqa atau salat minta hujan di Masjid Agung Kabupaten Karimun harus batal. Ini dikarenakan hujan sudah turun di Pulau Karimun Besar.
Kesulitan mendapatkan air bersih beberapa hari ini, membuat warga Kabupaten Karimun terpaksa merogoh biaya lebih.
Seperti penuturan Rio. Dia adalah seorang pelanggan PDAM Tirta Karimun.
Rio terpaksa membeli air dari truk untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Lantaran aliran air dari PDAM mengalami gangguan.
Sedikitnya uang Rp 50 ribu harus ia keluarkan untuk memperoleh air bersih.
"Kalau memang habis betul terpaksa beli. Sekarang satu tong bisa Rp 50.000. Karena tidak langganan. Kalau langganan bisa Rp 40.000 atau Rp 45.000," ucap Rio, Selasa (21/1/2020).
Ia mengatakan, aliran air dari PDAM mengalami gangguan sekitar satu pekan terakhir. Air menurutnya mati total, terkadang mengalir meski kecil.
"Sekitar seminggu ini lah. Kadang hidup tapi kecil, tidak seperti biasa," katanya.
Rio berharap agar aliran air bersih PDAM kembali mengalir dengan lancar. Pasalnya dengan membeli air dari pedagang membuat bertambahnya pengeluaran.
Direktur Utama PDAM Tirta Karimun, Indra Santo yang dikonfirmasi mengatakan tersendatnya aliran air kepada pelanggan di Kecamatan Karimun karena adanya kerusakan mesin pompa.
"Pompanya terbakar. Hari ini pompa siap dari bengkel. Mudah-mudahan selesai dipasang hari ini, dan menjadi normal lagi," katanya, Senin sore.
Selama terjadinya kerusakan pompa, lanjut Indra, pihaknya berupaya mengalirkan air dari Waduk Sentani yang berada di Kecamatan Meral. Namun diakuinya, upaya ini masih belum dapat membuat aliran air ke pelanggan masih belum maksimal.
"Kita sudah bantu air dari Sentani. Tapi belum optimal," tuturnya.
Warga Moro Sulit Air
Tidak hanya di Kecamatan Karimun, Warga Kecamatan Moro, Karimun juga mengeluhkan sulitnya memperoleh air bersih.