KARIMUN TERKINI

Hujan Turun, Salat Istisqa di Kabupaten Karimun Batal, Pemkab Jadwalkan Ulang Salat Minta Hujan

Rencana salat istisqa atau salat minta hujan di Masjid Agung Kabupaten Karimun harus batal. Ini dikarenakan hujan sudah turun di Pulau Karimun Besar.

TribunBatam.id/Elhadif Putra
Bupati Karimun, Aunur Rafiq membatalkan rencana salat istisqa karena hujan yang turun di Kabupaten Karimun. 

Kondisi ini dikeluhkan warga yang juga pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Karimun sejak awal tahun 2020.

Mereka terpaksa membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Direktur Utama PDAM Tirta Karimun, Indra Santo yang dikonfirmasi mengatakan, kondisi waduk yang kering menjadi sebab distribusi air bersih tidak mengalir ke permukiman warga.

"Waduk kita sekarang kering karena kondisi alam," kata Direktur Utama PDAM Tirta Karimun, Indra Santo yang dikonfirmasi melalui ponselnya, Selasa (21/1/2020).

Indra menyebutkan, akibat kondisi tersebut maka pihaknya tidak dapat melakukan proses pengolahan dan penyaluran air bersih kepada pelanggan.

"Sejak dalam bulan ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat normal kembali," ujarnya.

PDAM Tirta Karimun hanya memiliki satu waduk di Kecamatan Moro yang airnya disalurkan kepada pelanggan.

Dengan kondisi waduk yang kering, sekitar 800 pelanggan kesulitan memperoleh air bersih.

Indra menyampaikan, manajemen PDAM Tirta Karimun membuat kebijakan dengan tidak mengambil biaya abondemen kepada pelanggan di Kecamatan Moro selama air tidak mengalir.

"Kebijakan manajemen seperti itu. Tidak akan mengenakan biaya abonemen," ucapnya.

Kodim 0317/TBK turun tangan melihat kondisi warga itu. Mereka membawa air bersih menggunakan mobil bak terbuka milik Koramil/02 Moro.

Dua anggota TNI AD yaitu Batuud Koramil 02/Moro Serka Wahrianto dan Babinsa Kelurahan Moro Serka M Amin membantu mendistribusikan kepada warga.

Warga berbondong-bondong membawa jeriken, galon dan ember begitu mobil bak terbuka membawa air bersih tiba di tempat warga.

"Warga sedang kesusahan air bersih. Warga kadang harus membeli air," kata Babinsa Kelurahan Moro, Serka M Amin, Selasa (21/1/2020).

Amin berharap apa yang TNI AD lakukan itu dapat membantu masyarakat memenuhi persediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

"Semoga masyarakat bisa terbantu untuk air minum dan memasak," kata dia.

Salat Istisqa di BP Batam

Tepat pukul 08.53 WIB Shalat Istisqa atau shalat minta hujan dimulai di halaman ataupun Parkiran kantor BP Batam, Jumat (6/3/2020).

Berdasarkan hasil pantauan TRIBUNBATAM.id, seluruh kendaraan yang biasanya parkir di tempat tersebut diarahkan parkir di depan BP Batam.

Pegawai BP Batam tampak cukup antusias mengikuti shalat ini.

"Shalat ini memang jarang dilakukan. Tapi memang butuh kita lakukan untuk meminta hujan," ujar Imam yang memimpin shalat.

Diakuinya shalat ini hampir sama dengan shalat Ied.

Hanya saja yang membedakan hanyalah hukummya.

Sebelumnya diberitakan, waduk yang merupakan tulang punggung ketersediaan air di Pulau Batam, kini hampir berada di batas maksimum penyusutan karena hujan yang tak kunjung turun hingga awal Bulan Maret ini.

Selain itu, peristiwa kebakaran hutan yang terjadi Kawasan Sekupang dan Tiban, Senin (2/3/2020) lalu menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah.

Mengingat betapa krusialnya waduk dalam menopang keberlangsungan kehidupan di Batam, BP Batam berencana untuk menggelar shalat Istisqa atau shalat minta hujan, untuk meredakan kekeringan yang melanda Batam.

“Shalat ini kami selenggarakan sebagai bentuk pengharapan dan doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menurunkan hujan di Batam. Mengingat kondisi waduk-waduk sudah berada di titik kritis,” ujar Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Dendi Gustinandar.

Dendi menerangkan Shalat Istisqa dilaksanakan Jumat (6/3/2020) di halaman parkir BP Batam.

“Shalat Istisqa akan kita mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai. Ibadah ini juga terbuka untuk umum. Seluruh masyarakat muslim yang bermukim di sekitar Batam Center kami undang dengan tangan terbuka untuk bersama-sama melaksanakan shalat ini di pelataran parkir BP Batam,” tutup Dendi.

Khatib shalat Istisqa Ustad Abu Humairoh mengingatkan kepada jemaah bahwa air adalah sumber kehidupan.

Karena, ketika suatu daerah tidak ada air maka akan mati semuanya.

"Allah tak akan menahan air karena manusia yang menahannya. Siapa itu? Orang-orang kaya yang yang menahan hartanya. Tidak peduli di sekitarnya. Banyak riba di mana-mana. Banyak kezoliman. Jemaah shalat Istisqa yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganjurkan kepada kita untuk melaksanakan shalat Istisqa," ujarnya dalam khotbahnya.

Ia melanjutkan, hari ini seluruh dunia juga dihebohkan dengan virus corona yang menewaskan ribuan orang.

Para ulama mengatakan bahwa musibah itu terjadi karena dosa.

"Tidaklah musibah itu turun kecuali dosa yang kita lakukan. Dan kita harus bertobat maka dosa akan diangkat. Lihat satu dosa tapi Allah berikan 3 hukuman," ujarnya.

Ketika manusia sudah mulai curang, katanya, maka Allah akan mengingatkannya.

Saat manusia curang dalam berdagang, maka Allah tak menurunkan hujan.

"Ketika hujan itu pun turun maka akan jadi musibah. Saya kira curang dalam timbangan hanya berlaku dalam jual beli saja, tapi merata hampir ke semua," katanya.

Misalnya buat jalan dikurangi semennya, riba dan sebagainya. Jika rakyat seperti itu, maka Allah akan kirim kepada mereka pemimpin yang seperti itu juga.

"Inti shalat istisqa ini adalah didoa. Mari kita angkat tangan tinggi-tinggi," ujarnya.

Usai shalat, Ustad Abu mengarahkan seluruh jemaah membalikkan peci atau kopiahnya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra/Roma Uly Sianturi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved