KARIMUN TERKINI
Hujan Turun, Salat Istisqa di Kabupaten Karimun Batal, Pemkab Jadwalkan Ulang Salat Minta Hujan
Rencana salat istisqa atau salat minta hujan di Masjid Agung Kabupaten Karimun harus batal. Ini dikarenakan hujan sudah turun di Pulau Karimun Besar.
Diberhentikannya pasokan air ke pelanggan dibenarkan oleh Kepala PDAM Tirta Karimun Cabang Tanjungbatu, Arman. Ia menyebutkan pelanggan PDAM di Pulau Kundur sebanyak 902 rumah.
"Secara keseluruhan saat ini tidak bisa menikmati air bersih. Karena sumber air baku mulai mengering," katanya.
Arman juga belum bisa memastikan kapan penghentian penyaluran air bersih tersebut berakhir.
"Kita akan kembali alirkan jika waduk kembali ada airnya," ujarnya.
• TATA Cara, Niat dan Bacaan Saat Salat Istisqa Untuk Meminta Hujan
• Polsek Moro Karimun dan Ibu Bhayangkari Bagikan Air Bersih, Bantu Warganya Atasi Krisis Air
Air di Waduk Tempan di Desa Lubuk mulai mengering sekitar pertengahan Juni 2019. Kondisi itu terus berlanjut hingga Desember 2019.
Di pertengahan Desember 2019 hingga pertengahan Februari 2020, hujan sempat turun dan membuat debit air di Waduk Tempan Desa Lubuk Kecamatan Kundur kembali naik. Namun saat ini air waduk kembali mengering.
Dengan penghentian penyaluran air bersih, PDAM Tirta Karimun membuat kebijakan dengan tidak mengenakan biaya tagihan air kepada pelanggan.
Diketahui sebelumnya, kondisi waduk yang menjadi sumber air bersih di Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) juga mengering. Akibatnya PDAM tak dapat melayani pelanggan di Moro.
"Waduk kita sekarang kering, karena kondisi alam," kata Direktur Utama PDAM Tirta Karimun, Indra Santo yang dikonfirmasi melalui ponselnya, Januari 2020.
Indra menyebutkan, akibat kondisi tersebut maka pihaknya tidak dapat melakukan proses pengolahan dan penyaluran air bersih kepada pelanggan.
"Sejak dalam bulan ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat normal kembali," ujarnya.
Untuk di kawasan Moro, PDAM Tirta Karimun hanya memiliki satu waduk yang airnya disalurkan kepada pelanggan. Karena keadaan itu, membuat sekitar 800 pelanggan tidak bisa menikmati air PDAM.
Disampaikan Indra, pihak manajemen membuat kebijakan dengan tidak mengambil biaya abonemen kepada pelanggan di Kecamatan Moro selama air tidak mengalir.
"Dari manajemen tidak akan mengenakan biaya abonemen. Itu kebijakan yang diambil manajemen," jelasnya.
Warga Karimun Keluar Uang Beli Air Bersih