TRIBUN WIKI

Mirip Sahara di Afrika, Inilah Sejarah Gurun Pasir Bintan, Banyak Didatangi Wisawan

Gurun pasir Bintan adalah salah satu objek wisata di Bintan dengan panorama menyerupai gurun Sahara

Editor: Dewi Haryati
Instagram/leonyhanalia
Gurun Pasir Bintan. 

Warna birunya berpadu dengan warna putih kecoklatan dari hamparan pasir menghasilkan panorama yang mempesona.

Di setiap telaga tersebut juga disediakan pelantaran atau dermaga kayu, sehingga pengunjung bisa berjalan di atasnya.

- Wisata air

Wisata ini juga menyediakan perahu bebek dan perahu kano khusus di telaga dengan tarif sewa Rp 15.000 - Rp 20.000.

- Kuliner

Lokasi gurun pasir ini relatif terik, sehingga pengunjung cenderung akan cepat haus.

Namun, di sekitar kawasan ini banyak penjual minuman seperti es kelapa, teh obeng, hingga minuman dingin lainnya.

Geografis

Gurun ini memiliki luas kurang lebih 6000 hektar dengan struktur pasir yang berbukit-bukit.

Hal ini membuat daratan di gurun ini terlihat seperti gundukan-gundukan pasir yang tidak rata.

Tekstur tanah di gurun ini cenderung keras sehingga mudah dipijak.

Sejarah

Gurun pasir ini tidak muncul begitu saja, melainkan area bekas penambangan pasir bauksit yang telah ada sejak tahun 1980an.

Pasir bauksit tersebut kini telah mengeras seperti karang.

Penambangan pasir di area ini sudah lama dihentikan sejak Orde Baru masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Puluhan tahun berlalu, area ini hanya dibiarkan begitu saja oleh masyarakat.

Baru beberapa tahun belakangan gurun pasir ini dikelola oleh masyarakat dan pemerintah setempat menjadi objek wiata.

Tiket dan retribusi

Untuk memasuki kawasan ini, pengunjung tidak dikenai biaya tiket masuk, namun hanya perlu membayar retribusi parkir sebesar Rp 2 ribu untuk motor dan Rp 5 ribu untuk mobil. (*)

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved