HUMAN INTEREST
Kisah Sukses Alinda Wati Rintis Bisnis Luti Gendang Makanan Khas Tarempa, Bermula dari Resep Mertua
Hampir 15 tahun sudah Alinda Wati merintis usaha Luti Gendang makanan khas Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau
Walaupun sering rugi kala itu, Linda tak putus semangat. Ia tetap berusaha mencoba dan terus mencoba agar usahanya bangkit lagi.
Dengan kegigihan yang selalu Linda tanamkan sejak dulu, akhirnya usaha Luti Gendang kembali membaik.
Bahkan dari usahanya tersebut ia bisa membuat rumah yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, yang kini ia tempati.
Usaha Luti Gendang Linda ini memang terkenal di kawasan Tarempa. Setiap hari Linda tak pernah kehabisan pelanggan sedikit pun.
Pelanggannya tidak hanya di Tarempa saja, kebanyakan pelanggan berasal dari Tanjung Pinang, Batam, Pekanbaru, Malaysia, dan Singapore.
Setiap hari Linda yang dibantu suaminya bisa membuat 7000 biji Luti Gendang pesanan pelanggan. Saat kapal masuk seperti Ferry dan Bukit Raya, dapat dipastikan pesanan Luti Gendang melonjak.
"Kalau mau pesan Roti Goreng saya harus dari jauh-jauh hari, karna yang pesan kan ramai, kalau tak pesan nanti tak kebagian, biasanya kalau kapal masuk kadang ada orang Tarempa ni yang tak dapat, saya dahulukan yang pesan lebih awal," ujar Linda.
Bayangkan, sangking enaknya Luti Gendang buatan Linda, ia kadang sempat kewalahan membuat pesanan pelanggan.
Ketika ditanyai kenapa tidak memperkerjakan karyawan tambahan. Linda menjawab untuk saat ini ia hanya ingin membuat Luti Gendang bersama suaminya saja.
"Bukan tak mau pekerjakan orang, saya dah pernah waktu tu ngajak orang buat kerja, cuman tak tau lah kadang beda tanga beda pulak rasa roti goreng ni, untuk menggorengnya itu ada teknik juga, sementara saya masih bisa kerjakan sendiri dulu dibantu suami," ungkap Linda.
Bahan-bahan yang digunakan Linda untuk membuat Roti Goreng tidak terlalu banyak. Dalam sehari ia menghabiskan setengah karung tepung dihari biasa, sedangakn untuk musim mudik dia bisa menghabiskan 1-3 karung tepung.
Lalu untuk isian roti ia menggunakan ikan tongkol, dihari biasa ia menggunakan 4-5 ikan tongkol, dan di musim mudik ia bisa menghabiskan 15-20 ikan tongkol. Bahan tambahan lainnya sama seperti kebanyakan pembuatan roti yaitu telur, minyak, bawang bombai, garam, pengembang roti, dan cabai kering.
Biasanya para pembeli dari luar daerah seperi Ranai, Kabupaten Natuna, akan menjual kembali Luti Gendang tersebut. Mereka bahkan memesan hingga ratusan dan nanti akan di jual kembali.
"Kalau kapal masuk orang ranai sering pesan banyak, katanya mau di jual lagi di sana, ini kan Luti Gendang saya bisa tahan 1 bulan tapi di taruh di kulkas, biasanya kalau untuk di jual lagi saya buatnya setengah masak," tuturnya.
Hari biasa Linda membuat roti sekitar 400-700 biji. Tak pernah satupun yang tersisa, sedangkan saat musim mudik dan libur ia bisa menjual 7000 biji Roti Goreng.