Jeritan Hati Ibu Bocah yang Dibunuh Remaja di Jakarta : Dalam Hati Saya, Anak Saya Masih Hidup

Jeritan hati Ratna, ibu bocah korban pembunuhan di Sawah Besar, Jakarta Pusat terucap saat menghadiri Indonesia Lawyers Club (ILC)

YouTube Indonesia Lawyers Club
Ratna, ibu bocah korban pembunuhan di Sawah Besar, Jakarta Pusat, dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/3/2020). 

Tak hanya itu, sistem pendidikan di Indonesia menurutnya tak memberikan pengetahuan pada anak soal seks.

"Dan soal seks, kalau menurut saya yang salah pendidikan kita terlalu muna," ujar Sudjiwo Tedjo.

Terkait hal itu, ia lantas membandingkan sistem pendidikan dulu dengan sekarang.

"Dari zaman dulu itu anak laki-laki dipanggil p*en*s, kalau wanita dipanggil b*w*k, b*w*k itu vagina," sambung Sudjiwo.

Menurut Sudjiwo, pendidikan seks sejak dini justru akan membuat anak tidak 'berpikiran kotor'.

"Sehingga dari kecil dia perkenalkan bahwa seks itu enggak kotor," ujar Sudjiwo.

"Yang kotor itu pikiran kita."

Tak hanya menyalahkan pendidikan, Sujidowo Tedjo turut menyoroti soal sistem tata kota di Indonesia.

Menurut dia, sistem tata kota di Indonesia tak memungkinkan orang tua untuk memantau perkembangan anak.

Hal itu disebabkan karena lokasi kerja yang jauh dari rumah.

"Dan seluruh ahli tata kota ikut diskusi malam ini, diajak lain kali," terang Sudjiwo.

"Bikin tata kota itu yang bener, yang rumah antara pekerja dan tempat kerja enggak jauh sehingga orang tuanya cepat pulang."

Sudjiwo menambahkan, sistem tata kota di Indonesia menyebabkan para orang tua jarang bertemu buah hati.

Hal itu lah yang menurutnya menyebabkan banyak anak di Indonesia menjadi korban kekerasan hingga pembunuhan.

"Sekarang jam empat pagi mereka berangkat ke kantor, suap-suapan di mobil suami istri, jam 10 baru sampai rumah. Ini tata kota macam apa?," tanya Sudjiwo.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved