Remaja yang Bunuh Bocah 6 Tahun Kini Diisolasi, Libatkan 10 Dokter untuk Analisa Kejiwaan Pelaku
Remaja yang bunuh bocah 6 tahun kini diisolasi, 10 dokter ikut terlibat dalam menganalisa kejiwaan pelaku.
TRIBUNBATAM.id - Remaja yang bunuh bocah berusia 6 tahun saat ini di tempatkan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Untuk menangani remaja berinisial NF (15) ini perlu 10 dokter untuk mengecek kejiwaannya.
Diketahui NF ini membunuh tetangganya sendiri dalam keadaan sadar.
• Pengakuan Remaja Bunuh Bocah 6 Tahun, Sering Bunuh Binatang Tanpa Alasan Sejak Kecil
Tak hanya itu, NF juga menyimpan jasad anak tetanggaya itu di lemari rumahnya yang berlokasi di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
NF pun langsung ditahan setelah datang menyerahkan diri ke polisi.
Rupanya, saat ini NF tak ditahan di kantor polisi.
Pelaku yang merupakan siswi SMP itu kini menempati ruang isolasi poli kesehatan jiwa psikiatri di RS Polri Kramat jati, Jakarta Timur.
Pemeriksaan kejiwaan terhadap NF akan berlangsung selama 2 minggu.

Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi kejiwaan pelaku.
Sebab, selama proses pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian, NF tampak terlihat tenang.
Bahkan, saat ditanya polisi gadis remaja ini mengakui perbuatannya dan selalu menjawab dengan kooperatif seolah tak terjadi apa-apa.
Sementara itu, pantauan Tribunnews.com, Selasa (10/3/2020) ruang isolasi ini berada di dekat ruang perawatan VIP Teratai.
Ruang isolasi poli kesehatan jiwa psikiatri RS Polri Kramat Jati tempat NF, siswi SMP tersangka kasus pembunuhan bocah APA (5) menjalani pemeriksaan kejiwaan.
• DAFTAR Instansi yang Paling Banyak Dilaporkan Warga ke Ombudsman Kepri
Ruang isolasi tersebut ada dalam area ruang perawatan tahanan pascarenovasi.
Tidak sembarangan orang bisa keluar masuk di area ini.
Hanya orang-orang yang berkepentingan saja yang bisa masuk.
Karena ruangannya berisi beberapa tahanan lain yang dibantarkan karena sakit, ruangan ini dijaga pula oleh anggota kepolisian.
Mayoritas mereka yang hilir mudik di ruangan itu adalah petugas rumah sakit dan para dokter.

Kepala Tim Dokter Jiwa Forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana beberapa kali mondar mandir masuk ke ruang isolasi tempat NF berada.
Terkadang dokter berkaca mata ini datang seorang diri, kadang pula didampingi oleh suster dan petugas kesehatan lainnya guna memastikan kondisi NF benar-benar terpantau.
Terpisah Kabid Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Kombes Yoyok Witarto mengatakan ada beberapa tim dokter yang turut menangani NF selama diobservasi.
• Sinopsis Film The Expatriate Dibintangi Aaron Eckhart, Tayang Pukul 23.00 WIB di Trans TV
"Ada beberapa dokter yang menangani termasuk dokter kejiwaan dari RS Polri Kramat Jati ada 3 orang," kata Kombes Yoyok Witarto, Selasa (10/3/2020).
NF dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Minggu (8/3/2020).
Kemudian, Senin (9/3/2020), NF menjalani pemeriksaan kejiwaan secara berkala oleh tim dokter dan psikiater.
Sementara itu, kondisi kesehatan tubuh NF sejauh ini dikabrkan dalam kondisi baik.
Libatkan 10 Tim Dokter
Ada sekitar 10 dokter yang dilibatkan dalam menganalisa kejiwaan NF.
Dilansir dari TribunJakarta.com, pemeriksaan tak hanya dilakukan lewat cara bertanya kepada NF, tapi juga ke orang tua, anggota keluarga, dan orang terdekat.
Yakni tergantung pada gejala apa yang hendak dipastikan dokter psikiatri jiwa forensik RS Polri Kramat Jati terhadap NF.
"Sesuai kaidah kedokteran, kita tim dalam hal ini dari dokter psikiater. Ada tim dari pskilog, ada dokter spesialis lainnya," ujar dr. Rianna.

Jumlah dokter ahli yang terlibat dalam observasi selama maksimal 14 hari kerja disebut dr. Rianna berkisar 10 orang.
Dia menuturkan wawancara mendalam yang dilakukan dokter psikiatri jiwa forensik tak sekedar wawancara.
Tim dokter sudah menyusun pertanyaan terstruktur yang bertujuan 'mengorek' sosok ABG berstatus tersangka.
"Kalau wawancara psikiatri lebih terstruktur, ada hal-hal tertentu yang kita cari. Gejala-gejala tertentu," tuturnya.
Lebih lanjut dilansir dari tayangan wawancara TV One, dr. Rianna pun mengungkap perihal dialog yang ia lakukan ketika bertemu NF.
Dokter spesialis Kejiwaan RS Polri itu bercerita bahwa proses pemeriksaan terhadap NF masih dalam tahap awal.
Yakni dengan cara mengenalkan tim dokter kepada pelaku sebelum berdialog.
"Kita baru pemeriksaan tahap awal, baru pemeriksaan yang masih awal. Kita pendekatan antara dokter dan terperiksa atau pasien," ungkap dr.Rianna dilansir pada Selasa (10/3/2020).
Setelah memperkenalkan diri satu persatu, tim dokter pun berdialog dengan pelaku sesuai prosedur yang ada.
Namun saat proses pemeriksaan, tim dokter tidak serta merta bertub-tubi memberikan pertanyaan.
"Satu persatu (perkenalkan dokter ke pelaku). Kalau semuanya dikenalkan rame-rame belum tentu, anak ini kalau dikerubutin rame-rame kan enggak seperti itu, ya satu persatu membuat orang nyaman," pungkasnya.

Di pemeriksaan perdana ini, tim dokter hanya memberikan pertanyaan yang sifatnya masih awal.
Hal itu diharapkan bisa membuat pelaku terbuka kepada tim dokter.
"(Pemeriksaan) awal ini tentu tidak semua kita tanyakan secara langsung ya, jadi perlahan-lahan. Karena pertanyaan yang bertubi-tubi juga membuat orang enggak nyaman. Jadi nanti dia kurang kooperatif," katanya lagi.
• Terungkap Penampilan Lucinta Luna saat Dipindahkan ke Rutan Pondok Bambu
Terbukti, ketika diberi pertanyaan dan diajak berdialog oleh tim dokter, pelaku diakui masih mau menjawabnya dengan tenang.
dr. Rianna pun mengaku bahwa pelaku tampak kooperatif ketika kejiwaannya diperiksa.
"Sekarang sih masih kooperatif," imbuh dr. Rianna.
(TribunnewsBogor.com/Tribunnews.com/Tribun Jakarta)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Siswi SMP yang Bunuh Bocah Kini Diisolasi, 10 Dokter Dilibatkan untuk Ungkap Kejiwaan Pelaku