BATAM KRISIS AIR
H-2 Jelang Rationing, Sudah 2 Minggu Air di Sagulung Tak Mengalir Siang Hari
Warga Kaveling Kamboja dan warga Kaveling Melati Kelurahan Sungai Pelenggut, Sagulung sudah merasakan gangguan suplai air 2 minggu belakangan.
H-2 Jelang Rationing, Sudah 2 Minggu Air di Sagulung Tak Mengalir Siang Hari
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Warga Kaveling Kamboja khususnya blok T dan juga warga Kaveling Melati Kelurahan Sungai Pelenggut, Sagulung sudah merasakan gangguan suplai air 2 minggu belakangan.
Di mana di daerah tersebut air hanya mengalir pada malam hari, sementara siang hari air sudah tidak mengalir. Bahkan yang parahnya mereka haua memasang Alarm untuk bangun malam hari hanya untuk menampung air.
Siti, warga Kaveling Kamboja mengatakan di kompleks mereka sudah satu minggu belakangan air tidak mengalir pada siang hari.
"Dua minggu belakangan pukul 06.00 WIB, pagi hari air sudah tidak mengalir. Nanti mengalirnya paling cepat pukul 21.00WIB. Itupun banyakan angin," kata Siti.
Di tempat terpisah Nur Maulida, warga Kaveling Melati mengatakan di tempat mereka air tidak mengalir siang hari tiga hari belakangan.
"Ini baru tiga hari terakhir air siang hati mati total," kata Nur.
Dia mengatakan, sebelumnya air masih mengalir siang hari, namun kondisinya sangat kecil.
"Ini tiga hari terakhir memang mati total," kata Nur.
Dia mengatakan, cuaca tahun 2020 ini belum separah tahun 2014 dan tahun 2015 lalu.
"Kalau tahun 2014 dan 2015 lalu kan, memang hampir tiga bulan hujan tidak turun.
Tahun ini, nampaknya tidak parah-parah bangak, tapi air bisa mati," kata Nur.
Dia juga mempertanyakam ada apa dengan penyedia air di Kota Batam.
"Padahal kita sebagai pelanggan tidak pernah telat," katanya.
Dia mengatakan, selama ini kalau sempat telat satu bulan, pihak ATB sudah datang untuk melalukan penyegelan.
"Kalau sempat telat dua bulan, meteran kita dicabut," katanya.
Dia juga mempertanyakan kalau air tidak mengalir apa yang didapatkan pelanggan.
"Jangan hanya pelanggan yang ditekan terus. Dia juga berharap penyedia air dan pemerintah Kota Batam agar bertanggung jawab," kata Nur. (Tribunbatam.id/Ian Sitanggang)