Tertipu Rayuan Maut, Siswi MTS Video Call Tanpa Busana Dengan Kekasih, Video Viral di Medsos

Nasip gadis ini pun menjadi tragis, saat ini korban diketahui mengalami depresi dan stres akibat Video tersebut terlanjur viral.

Editor: Eko Setiawan
screengrab/the coverage
Dua video mesum sesama jenis menteri yang beredar di grup WhatsApp 

TASIKMALAYA, TRIBUNBATAM.id - Tertipu rayuan maut untuk berpose tanpa busana saat melakukan Video Call, akhirnya siswi MTS menyesal.

Pasalnya, sang kekasih menyebarkan Video tersebut dan kemudian menjadi Viral.

Nasip gadis ini pun menjadi tragis, saat ini korban diketahui mengalami depresi dan stres akibat Video tersebut terlanjur viral.

Bawa Ganja 10 Kg, Kejari Hancurkan Mobil Avanza Hingga Remuk Bak Kerupuk Pakai Alat Berat

Dua Unit Mobil Damkar Dikerahkan, Padamkan Kebakaran Hutan di Sei Harapan Batam

Sopir Taksi Pangkalan yang Meninggal Mendadak Sering Terlihat Mangkal di Pelabuhan Batam Centre

Terungkap fakta terbaru kasus video panas siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) yang tersebar viral di facebook (FB) dan WhatsApp (WA).

Kondisi korban kini memprihatinkan, mengalami trauma berat, dan  masih mengurung diri di dalam rumah.

Seperti diberitakan siswi MTs di Tasikmalaya itu terbujuk rayuan dan dipaksa pelaku, yang merupakan pacarnya di dunia maya, untuk beradegan panas melalui video call WhatsApp (WA).

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, korban siswi MTs di Kabupaten Tasikmalaya yang video panasnya tersebar mengalami trauma psikis mendalam.

Bawa Ganja 10 Kg, Kejari Hancurkan Mobil Avanza Hingga Remuk Bak Kerupuk Pakai Alat Berat

Dua Unit Mobil Damkar Dikerahkan, Padamkan Kebakaran Hutan di Sei Harapan Batam

Korban enggan keluar rumah dan selalu berdiam diri di rumah karena video pornonya tersebar di kampungnya serta kalangan teman-teman sekolahnya selama ini.

"Kami terus melakukan pendampingan supaya kondisinya tak depresi.

Korban selama ini selalu mengurung diri di rumah karena malu," jelas Ato kepada wartawan di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Selasa (17/3/2020).

Selama ini pihaknya terus berupaya agar korban bisa mengikuti ujian nasional.

Korban terus didampingi pihak KPAID Kabupaten Tasikmalaya supaya bisa semangat kembali menyelesaikan pendidikannya selama ini.

"Kita terus berupaya supaya korban semangat kembali bersekolah.

Apalagi, sebentar lagi akan diadakan ujian nasional kelulusan sekolahnya," tambahnya.

Perlu dukungan orangtua

Peran orangtua pun selama ini dinilai sangat dibutuhkan oleh korban dalam menyelesaikan permasalahan korban.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved